Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan bisa meningkatkan dana abadi riset menjadi Rp3 triliun pada tahun ini.

"Pada 2018, kami sudah menganggarkan Rp990 miliar untuk dana abadi riset. Tahun ini kami akan menambah lagi sekitar Rp2 triliun lebih. Jadi totalnya dana abadi riset menjadi sekitar Rp3 triliun," ujar Menristekdikti di Jakarta, Kamis.

Dengan adanya dana abadi riset tersebut maka setiap penelitian atau riset memiliki arah yang lebih baik. Kemudian kegiatan penelitian diharapkan tidak terkendala alokasi anggaran di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan adanya dana abadi riset itu.

Tidak hanya dana abadi, ke depan akan badan khusus yang mengawal dan memantau riset-riset yang dilakukan menggunakan dana tersebut.

Nasir menjelaskan anggaran yang sudah digelontorkan pemerintah untuk riset mencapai Rp25,9 triliun. Akan tetapi hasil dari penelitian yang digunakan dari dana itu belum optimal.

"Kita tidak bisa mendeteksi dengan baik hasil penelitian yang menggunakan dana itu."

Selain itu, setiap kementerian memiliki badan riset masing-masing dan riset yang dilakukan juga sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi dan banyak yang duplikasi. Hal tersebut menimbulkan biaya yang tinggi untuk pengembangan teknologi.

"Dengan satu badan riset itu, mengkoordinir semua kegiatan riset," ujarnya.

Pewarta : Indriani
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024