Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan penurunan harga bahan pangan menyebabkan Kota Jayapura mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 140,90 pada April 2019.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua Bambang Wahyu Ponco Aji di Jayapura, Jumat, mengatakan faktor pendorong terjadinya deflasi di Kota Jayapura April 2019 adalah penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditas antara lain ikan ekor kuning, ikan cakalang, tarif listrik, daging sapi, ikan kawalina, ikan deho, daging ayam ras, kayu lapis, ikan tengiri, ikan tongkol dan lain-lain.

"Secara umum deflasi tersebut masih didominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok bahan makanan yang memberikan andil 0,64 persen terhadap total deflasi di Kota Jayapura," katanya.

Menurut Bambang, kondisi tersebut berbeda dengan bulan sebelumnya di mana Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,26 persen di mana lebih lanjut perkembangan inflasi tahun berjalan April 2019 mencapai 0,23 persen dan pencapaian ini lebih rendah dan terkendali dibandingkan April 2018 sebesar 1,97 persen.

"BPS Provinsi Papua menilai bahwa berdasarkan pantauan inflasi month-to-month tersebut memberikan sinyal capaian inflasi di Kota Jayapura relatif terkendali," ujarnya.

Dia menjelaskan selain itu, dari hasil inflasi year on year khususnya di Kota Jayapura menunjukkan bahwa pemerintah perlu menjaga stabilitas harga ke depan dengan usaha ekstra agar capaian inflasi berbeda pada kisaran target yang telah ditentukan sebesar 3,5 plus minus satu persen.

"Secara umum, mengingat besaran andil penyumbang inflasi maupun deflasi di dua kota yakni Jayapura dan Merauke didominasi oleh kelompok bahan makanan maka pemerintah perlu mewaspadai terhadap potensi gagal panen, keterlambatan stok di pasar maupun hambatan lainnya," katanya lagi.

Dia menambahkan sedangkan untuk Merauke pada April 2019 terjadi inflasi sebesar 1,20 persen, di mana kondisi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,31 persen.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024