Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Papua hingga kini hanya memberikan rekomendasi penggunaan obat anti retra viral (ARV) bagi penderita AIDS.

"Tidak ada rekomendasi obat lainnya yang dianjurkan kepada penderita AIDS selain ARV, " kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) AIDS, tubercle bacillius (tb) dan malaria di Dinas Kesehatan Papa dr.Berry Wopari kepada Antara di Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan pemberian ARV yang harus dikonsumsi seumur hidup itu berfungsi sebagai menekan laju tumbuh kembang virus HIV yang menyebabkan menurunnya tingkat daya tahan seseorang .

Sedangkan berbagai obat-obatan yang saat ini sedang "booming"  hanya sebagai suplemen yang berfungsi sebagai suplemen semata karena obat-obatan tersebut hanya berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh si penderita dan bukan untuk menahan perkembangan virus HIV.

“Memang saat ini ada yang memperkenalkan sel punca atau stemsel kepada pengidap AIDS namun dinkes tidak merekomendasikannya untuk menggantikan ARV,” kata Watopa seraya menegaskan sebelum diperkenalkannya stemsel terlebih dahulu ada obat yang diberikan kepada penderita yakni buah merah.

Namun buah merah hanya berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh bukan menekan laju berkembangnya virus HIV, kata Berry Wopari.

Menurut dia, baik itu buah merah maupun stemsel atau sel punca tidak bisa menggantikan dan menghentikan pemberian obat ARV kepada pengidap AIDS.

ARV juga diberikan kepada penderita AIDS di seluruh dunia.

"Jumlah penderita HIV/AIDS di Papua saat ini tercatat 39.978 orang, debanysk 2.354 orang diantaranya meninggal dunia," kata dr Berry Wopari.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024