Jayapura (ANTARA) - Jenazah Pratu Kasnun, anggota Yonif 321/GT sekaligus anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan yang meninggal dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Selasa, dievakuasi ke Aceh.
"Evakuasi jenazah prajurit TNI itu dilakukan dengan menggunakan pesawat GIA via Jakarta dan Aceh kemudian dilanjutkan ke Aceh Selatan untuk dimakamkan," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi kepada Antara di Jayapura.
Dia mengatakan Pratu Kasnum meninggal akibat luka tembak di punggung kiri hingga tembus di bagian bahu kiri depan yang dideritanya sesaat setelah terjadi kontak tembak dengan KKSB di Mugi, Senin (14/5).
Kontak tembak antara TNI dengan KKSB berawal saat patroli personel TNI sedang memantau pembangunan jembatan dan ketika berada di sekitar lapangan terbang Mugi tiba-tiba terdengar tembakan dari arah ketinggian.
“Baku tembak tidak dapat terelakkan sehingga anggota dari pos TNI Mugi langsung membantu dan melakukan pengejaran terhadap KKSB yang dipimpin Egianus Kogoya,” kata Aidi.
Kapendam Cenderawsih mengakui, dari laporan yang diterima terungkap dalam kontak tembak ada anggota KKSB yang meninggal atau terluka, namun saat dilihat kembali Selasa (14/5) tidak ditemukan jenazahnya. "Kemungkinan jenazah anggota KKSB yang meninggal ada dua atau tiga orang," kata Kolonel Aidi.
"Evakuasi jenazah prajurit TNI itu dilakukan dengan menggunakan pesawat GIA via Jakarta dan Aceh kemudian dilanjutkan ke Aceh Selatan untuk dimakamkan," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi kepada Antara di Jayapura.
Dia mengatakan Pratu Kasnum meninggal akibat luka tembak di punggung kiri hingga tembus di bagian bahu kiri depan yang dideritanya sesaat setelah terjadi kontak tembak dengan KKSB di Mugi, Senin (14/5).
Kontak tembak antara TNI dengan KKSB berawal saat patroli personel TNI sedang memantau pembangunan jembatan dan ketika berada di sekitar lapangan terbang Mugi tiba-tiba terdengar tembakan dari arah ketinggian.
“Baku tembak tidak dapat terelakkan sehingga anggota dari pos TNI Mugi langsung membantu dan melakukan pengejaran terhadap KKSB yang dipimpin Egianus Kogoya,” kata Aidi.
Kapendam Cenderawsih mengakui, dari laporan yang diterima terungkap dalam kontak tembak ada anggota KKSB yang meninggal atau terluka, namun saat dilihat kembali Selasa (14/5) tidak ditemukan jenazahnya. "Kemungkinan jenazah anggota KKSB yang meninggal ada dua atau tiga orang," kata Kolonel Aidi.