Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengklaim tidak lepas tangan terkait dengan penanganan korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam R. Manderi, di Jayapura, Jumat, mengatakan hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura terkait dengan pemulangan korban banjir bandang Sentani ke kampung halaman masing-masing.

"Sesuai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kawasan cagar alam Cycloop dan Danau Sentani sementara diupayakan untuk segera mempercepat hal tersebut, sehingga progresnya cepat selesai sebelum 27 Juni 2019, yakni selesai masa tanggap darurat ke pemulihan," katanya.

Menurut Welliam, untuk pemulangan masyarakat yang ingin pulang kampung, sementara pihaknya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura agar datanya valid artinya data by name, by address, by NIK dan by KK agar orang yang dipulangkan benar-benar masyarakat terkena dampak bencana bukan memulangkan orang sembarangan.

"Penanganan terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura hingga kini masih terus berjalan, setelah masa tanggap darurat selama 14 hari pada 16-29 Maret 2019 dilanjutkan dengan transisi darurat menuju ke pemulihan selama tiga bulan terhitung 30 Maret hingga 27 Juni 2019," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk penanganan terhadap korban dan pemulangan ke kampung halamannya, hingga kini semua masih dalam tahapan-tahapan, misalnya untuk relokasi di mana pemerintah daerah tengah berkoordinasi dengan masyarakat, tokoh adat atau ondoafi lalu warga yang nantinya akan melepaskan lahannya.

"Kami dari Pemerintah Provinsi Papua turut membantu untuk itu, sehingga penanganan ini cepat dilaksanakan sebelum masa transisi darurat selesai," katanya.

Sebelumnya, penanganan terhadap korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura hingga kini masih terus berjalan, setelah masa tanggap darurat selama 14 hari dari 16-29 Maret 2019 dilanjutkan dengan transisi darurat menuju ke pemulihan selama tiga bulan terhitung 30 Maret hingga 27 Juni 2019, di mana tercatat 105 orang meninggal akibat kejadian tersebut.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024