Asmat (ANTARA) - Bupati Asmat Elisa Kambu mengharuskan pendamping dana desa yang direkrut Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, untuk membangun sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu saat bertatap muka dengan 224 pendamping lokal di aula Ja Asamanam Apcamar Agats pada Jumat (5/7).
Elisa mengatakan bahwa berkat program dana desa yang digulirkan pemerintah pusat maupun pemerintah setempat, pembangunan infrastruktur di 23 distrik (kecamatan) dan 224 kampung (desa) di Asmat semakin tampak.
Namun, kata bupati, dana desa tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur. Program itu juga mendorong peningkatan ekonomi, sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya.
“Ada banyak sektor yang harus dibangun, termasuk SDM masyarakat. Sudah saatnya kita membangun SDM supaya warga Asmat bisa bersaing seperti masyarakat di daerah lain,” kata Elisa.
Orang nomor satu di Asmat itu berharap dalam mendampingi pengelolaan dana desa tahun anggaran 2019 ini, para pendamping lokal turut mendorong pembangunan sumber daya manusia di kampung-kampung.
“Setelah pembangunan infrastruktur semakin baik, saya harapkan semua pihak, termasuk pendamping desa untuk ikut membangun manusia di kampung-kampung,” katanya.
Ia juga mengharapkan agar pengelolaan dana harus sesuai dengan aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan kampung serta memperhatikan petunjuk teknis pelaksanaannya.
“Kalau permintaan warga untuk membangun jembatan, rumah, penerangan atau untuk anak-anak sekolah, ya harus sesuai aspirasi itu. Tapi juga harus mengacu pada petunjuk teknis,” ujarnya.
Pada momentum itu, Elisa menambahkan bahwa selama kepemimpinan bersama Wakil Bupati Thomas Eppe Safanpo, pihaknya memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial budaya.
“Ini sesuai dengan visi Pemkab Asmat yakni terwujudnya masyarakat Asmat yang maju, sejahtera dan bermartabat,” kata bupati. (*adv)
Hal tersebut disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu saat bertatap muka dengan 224 pendamping lokal di aula Ja Asamanam Apcamar Agats pada Jumat (5/7).
Elisa mengatakan bahwa berkat program dana desa yang digulirkan pemerintah pusat maupun pemerintah setempat, pembangunan infrastruktur di 23 distrik (kecamatan) dan 224 kampung (desa) di Asmat semakin tampak.
Namun, kata bupati, dana desa tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur. Program itu juga mendorong peningkatan ekonomi, sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya.
“Ada banyak sektor yang harus dibangun, termasuk SDM masyarakat. Sudah saatnya kita membangun SDM supaya warga Asmat bisa bersaing seperti masyarakat di daerah lain,” kata Elisa.
Orang nomor satu di Asmat itu berharap dalam mendampingi pengelolaan dana desa tahun anggaran 2019 ini, para pendamping lokal turut mendorong pembangunan sumber daya manusia di kampung-kampung.
“Setelah pembangunan infrastruktur semakin baik, saya harapkan semua pihak, termasuk pendamping desa untuk ikut membangun manusia di kampung-kampung,” katanya.
Ia juga mengharapkan agar pengelolaan dana harus sesuai dengan aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan kampung serta memperhatikan petunjuk teknis pelaksanaannya.
“Kalau permintaan warga untuk membangun jembatan, rumah, penerangan atau untuk anak-anak sekolah, ya harus sesuai aspirasi itu. Tapi juga harus mengacu pada petunjuk teknis,” ujarnya.
Pada momentum itu, Elisa menambahkan bahwa selama kepemimpinan bersama Wakil Bupati Thomas Eppe Safanpo, pihaknya memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial budaya.
“Ini sesuai dengan visi Pemkab Asmat yakni terwujudnya masyarakat Asmat yang maju, sejahtera dan bermartabat,” kata bupati. (*adv)