Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua, mengaku terus mendampingi 60 koperasi yang ada agar solid serta membangkitkan koperasi yang mati suri.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jayawijaya, Karel Tehupuring di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat mengatakan 50 persen dari jumlah koperasi yang ada tidak berjalan dengan baik.

"Kendala umum yang terjadi adalah kelembagaan yang tidak solid antara pengurus sehingga persiapan atau arahan yang berhubungan dengan rapat anggota koperasi tidak terlaksana," katanya.

Tahun ini pihaknya terus memberikan pendampingan, pengembangan serta pengawasan dan evaluasi terhadap koperasi-koperasi yang ada.

"Kami melakukan pendekatan kepada koperasi, mencoba mengidentifikasi permasalahan, petakan dan kami sudah lakukan pendampingan walaupun belum berjalan maksimal," katanya.

Pada 14 hingga 19 Juli mendatang akan dikirim empat orang pendamping dari Jayawijaya untuk mengikuti diklat di Provinsi dan sekembalinya mereka akan mendampingi koperasi-koperasi yang ada.

"Khusus tahun 2019 dari DAK non fisik APBD Papua mereka menyiapkan pendampingan melalui tenaga pendamping yang direkrut dan itu akan bekerja tahun anggaran 2019," katanya.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mengharapkan terus dukungan pemerintah pusat dan provinsi pada tahun-tahun yang akan datang.

"Dengan pola seperti itu (dukungan) kita bisa menekan jumlah koperasi yang tidak aktif dan kita merangsang mereka kembali aktif serta bisa memberi manfaat bagi anggota," katanya.

Sekda Jayawijaya Yohanis Walilo yang saat itu memimpin upacara hari koperasi ke 73 di Jayawijaya mengharapkan dinas terkait mendorong koperasi agar dapat meningkatkan usaha perekonomian masyarakat.

"Koperasi yang belum jalan perlu dihidupkan kembali karena ini sarana penting, dia juga salah satu pemersatu apalagi di tingkat distrik, kampung itu sangat penting," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024