Asmat (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengoperasionalkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak program BBM Satu Harga di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Operasionalisasi SPBU Kompak pada Selasa (16/7) diawali dengan peresmian yang dihadiri Asisten III Setda Asmat Syamsul Agas, Komite BPH Migas Lobo Balia dan General Manager MOR VIII PT Pertamina Gema Iriandus Pahalawan.
Mewakili bupati Asmat, Asisten III Syamsul Agas memberikan apresiasi kepada Kementerian ESDM, BPH Migas dan Pertamina karena kembali menghadirkan program BBM Satu Harga di Kabupaten Asmat.
“Kami berterima kasih, dengan beroperasinya SPBU ini warga bisa membeli BBM dengan harga sama seperti di daerah lainnya, premium Rp6.540 per liter dan solar Rp5.150 per liter,” kata Syamsul.
Ia optimisme kehadiran SPBU Kompak program BBM Satu Harga di Sawa Erma dapat meringankan beban warga, mendorong perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Umumnya warga Asmat, termasuk di 12 kampung di Sawa Erma mengandalkan sarana transportasi sungai. Kehadiran SPBU ini sangat penting bagi warga, baik itu untuk kelancaran transportasi maupun untuk meningkatkan perekonomian,” kata Syamsul.
Komite BPH Migas Lobo Balia mengatakan program BBM Satu Harga bertujuan menghadirkan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Kehadiran BBM Satu Harga merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat agar bisa menikmati harga BBM yang sama,” kata Lobo.
Ia menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo selalu memantau perkembangan program BBM Satu Harga agar berjalan sesuai rencana. Tujuan program tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera.
“Kalau dulu warga Sawa Erma beli BBM di Agats dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2,5 jam. Kini tidak lagi, karena sudah ada SPBU. Kami harapkan kepolisian turut mengawasi program BBM Satu Harga ini supaya tepat sasaran dan bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya. (*/adv)
Operasionalisasi SPBU Kompak pada Selasa (16/7) diawali dengan peresmian yang dihadiri Asisten III Setda Asmat Syamsul Agas, Komite BPH Migas Lobo Balia dan General Manager MOR VIII PT Pertamina Gema Iriandus Pahalawan.
Mewakili bupati Asmat, Asisten III Syamsul Agas memberikan apresiasi kepada Kementerian ESDM, BPH Migas dan Pertamina karena kembali menghadirkan program BBM Satu Harga di Kabupaten Asmat.
“Kami berterima kasih, dengan beroperasinya SPBU ini warga bisa membeli BBM dengan harga sama seperti di daerah lainnya, premium Rp6.540 per liter dan solar Rp5.150 per liter,” kata Syamsul.
Ia optimisme kehadiran SPBU Kompak program BBM Satu Harga di Sawa Erma dapat meringankan beban warga, mendorong perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Umumnya warga Asmat, termasuk di 12 kampung di Sawa Erma mengandalkan sarana transportasi sungai. Kehadiran SPBU ini sangat penting bagi warga, baik itu untuk kelancaran transportasi maupun untuk meningkatkan perekonomian,” kata Syamsul.
Komite BPH Migas Lobo Balia mengatakan program BBM Satu Harga bertujuan menghadirkan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Kehadiran BBM Satu Harga merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat agar bisa menikmati harga BBM yang sama,” kata Lobo.
Ia menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo selalu memantau perkembangan program BBM Satu Harga agar berjalan sesuai rencana. Tujuan program tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera.
“Kalau dulu warga Sawa Erma beli BBM di Agats dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2,5 jam. Kini tidak lagi, karena sudah ada SPBU. Kami harapkan kepolisian turut mengawasi program BBM Satu Harga ini supaya tepat sasaran dan bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya. (*/adv)