Jayapura (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Diskebpar) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua terus gencar mempromosikan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke 30 tahun 2019

"Persiapan untuk pelaksanaan FBLB ini pada umumnya kita promosi dulu, dan masih terus gencar kita promosikan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Alpius Wetipo ketika di konfirmasi dari Jayapura, Selasa.

Menurut dia, pada 20 hingga 22 Juli 2019 pihaknya sudah melakukan promosi di Jakarta. Sementara persiapan di lokasi pelaksanaan festival mencapai 90 persen.

Selain promosi, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain untuk menyiapkan FBLB. Berbagai pihak siap mendukung pelaksanaan momentum  ini.

"Ini juga berkat dorongan dari Kementerian Pariwisata karena Festival Lembah Baliem juga termasuk salah satu ajang terbaik seluruh Indonesia di Kementerian Pariwisata," ujarnya.

Alpius mengatakan pada prinsipnya pihaknya sudah siap untuk melaksanakan momentum tahunan ini. Pembukaan festival akan dilakukan pada 7 Agustus 2019.

Setelah pembukaan, menurut dia, Bupati Jayawijaya berencana akan membawa para tamu undangan untuk mengelilingi obyek wisata yang ada di kabupaten ini. Transportasi disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini Dinas Perhubungan setempat.

"Festival ini akan berlangsung sejak 7 sampai 10 Agustus 2019 di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya sedangkan 10 Agustus ipelaksanaan karnaval," katanya.

Ia menambahkan, Festival Lembah Baliem dikhususkan untuk budaya orang Baliem. Tetapi pelaksanaan karnaval itu untuk nusantara akan dilakukan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, semua paguyuban di Wamena akan mementaskan tariannya masing-masing sesuai dengan budayanya.

Festival Budaya Lembah Baliem yang dilaksanakan sejak tahun 1989 hingga kini masih terus dilakukan. 30 tahun usia pagelaran budaya ini tanpa disadari memberi banyak dampak positif bagi Papua. Festival tersebut kini menjadi Ikon Pariwisata Papua di mata dunia.

Sejumlah acara yang akan disajikan dalam festival ini yakni pasar festival, kampus festival, dan kampung festival. Selanjutnya, tarian kolosal yang menceritakan jejak peradaban suku dani sebagai warisan dunia. Paralayang oleh Kapolres Jayawijaya AKBP Tony Ananda.

Pemecahan rekor Muri noken raksasa setinggi 30 meter. Baliem Night Market yang mana memamerkan produk kuliner khas Baliem di depan Kantor Bupati Jayawijaya selama festival berlangsung.

Perlombaan yang terdiri dari pertunjukan perang-perangan lima tema, pertunjukan tarian tradisional lima tema, menganyam noken maskawin (noken hasil juara akan dilelang), membuat baju noken (noken hasil juara akan dilelang) dan tiup pikon.

Karnaval parade budaya nusantara oleh seluruh masyarakat Kabupaten Jayawijaya mulai dari TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, paguyuban, dan pemerintah daerah.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024