Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 29 pelajar SMA sederajat yang berasal kabupaten/kota di Provinsi Papua akan mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sebanyak 29 pelajar itu nantinya akan dikirim ke Makassar, Sulsesl, dalam program SMN yang menjadi program Kementerian BUMN, pada Kamis (15/8/2019)," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Papua Protasius Lobya kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan sebanyak 29 pelajar itu berasal dari 25 sekolah yang tersebar di Kabupaten dan Kota Jayapura, Keerom dan Kabupaten Sarmi.
Dari 25 sekolah hanya satu sekolah yang mengirimkan pelajarnya lebih dari satu, yakni SLB Negeri Pembina Papua dengan tiga pelajar.
"Para pelajar yang terpilih sebagai peserta program SMN 2019 itu akan mengikuti kegiatan hingga Kamis (22/8)," kata Lobya.
Menurut dia, para pelajar yang mengikuti program SMN tersebut seluruhnya dibiayai oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN selaku BUMN PIC (koordinator).
“Kami hanya menyiapkan pelajar yang akan mengikuti program tersebut dan seluruhnya merupakan anak asli Papua, dan didampingi tiga orang pendamping,” katanya.
Lodya menambahkan, selain mengirim pelajar asal Papua pihaknya juga akan menerima pelajar asal Sulsel untuk mengikuti kegiatan serupa di Jayapura.
"Jadwal tentang kegiatan para pelajar asal Sulsel sudah disiapkan panitia," kata Lobya.
"Sebanyak 29 pelajar itu nantinya akan dikirim ke Makassar, Sulsesl, dalam program SMN yang menjadi program Kementerian BUMN, pada Kamis (15/8/2019)," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Papua Protasius Lobya kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan sebanyak 29 pelajar itu berasal dari 25 sekolah yang tersebar di Kabupaten dan Kota Jayapura, Keerom dan Kabupaten Sarmi.
Dari 25 sekolah hanya satu sekolah yang mengirimkan pelajarnya lebih dari satu, yakni SLB Negeri Pembina Papua dengan tiga pelajar.
"Para pelajar yang terpilih sebagai peserta program SMN 2019 itu akan mengikuti kegiatan hingga Kamis (22/8)," kata Lobya.
Menurut dia, para pelajar yang mengikuti program SMN tersebut seluruhnya dibiayai oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN selaku BUMN PIC (koordinator).
“Kami hanya menyiapkan pelajar yang akan mengikuti program tersebut dan seluruhnya merupakan anak asli Papua, dan didampingi tiga orang pendamping,” katanya.
Lodya menambahkan, selain mengirim pelajar asal Papua pihaknya juga akan menerima pelajar asal Sulsel untuk mengikuti kegiatan serupa di Jayapura.
"Jadwal tentang kegiatan para pelajar asal Sulsel sudah disiapkan panitia," kata Lobya.