Sentani (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayapura meminta orang tua di daerah ini untuk mengontrol sepanjang waktu terhadap pergerakan anaknya guna mengetahui aktifitas di dalam maupun di luar rumah.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen di Sentani, Jumat mengatakan orang tua harus lebih aktif memantau pergerakan anak-anak mereka supaya tidak terjerumus pada perilaku melawan hukum seperti pencurian motor (curanmor).
Beberapa waktu lalu, kata dia, Polres Jayapura mengamankan empat orang berinisial SY (16), RW (17), AD (17) dan FS (18) yang rata-rata berusia pelajar yang menjadi pelaku pencurian motor (curanmor) di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya.
“Jadi keempat anak-anak ini mereka tidak hanya mencuri motor, tetapi mereka juga melakukan pertukaran motor dengan narkotika golongan satu jenis ganja dari Papua Nugini (PNG),” katanya.
Menurut Kapolres, perilaku inilah yang lolos dari perhatian dan pengawasan orang tua, sehingga mereka bisa leluasa melakukan hal-hal negatif yang bertentangan dengan hukum.
“Kami dari kepolisian berpesan supaya anak-anak yang masih di bawah 17 tahun atau usia sekolah sebaiknya diawasi secara baik dengan mengontrol telepon selulernya, aktivitas mereka di luar rumah, bergaul dengan siapa,” ujarnya.
Menurut dia, pengawasan sedini mungkin harus dilakukan supaya mereka tidak terpengaruh terhadap perilaku kejahatan ataupun penyalahgunaan narkotika karena akan mempengaruhi masa depan mereka.
“Saat ini Polri membutuhkan 1.000 anak Papua untuk menjadi polisi, kalau anak-anak kita sudah terkontaminasi dengan pergaulan tidak sehat seperti mencuri maupun mengkonsumsi ganja, secara tidak langsung masa depan mereka telah hancur,” katanya.
Dia mengatakan orang tua harus menyibukkan anak-anak mereka dengan aktivitas positif seperti olahraga, kegiatan kerohanian ke gereja, masjid, musik ataupun hal-hal lain yang dapat menumbuhkan kemampuan atau keterampilan mereka.
“Masa depan anak-anak kita ada di tangan orang tua, sehingga harus benar-benar diawasi secara baik pergerakan anak-anak, libatkan mereka pada hal-hal positif dalam masa pertumbuhan anak supaya otak dan tubuh mereka lelah dengan kegiatan positif dan tidak lagi berpikir hal-hal negatif,” ujarnya.