Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 13 puskesmas di Kota Jayapura, Provinsi Papua secara aktif menggelar tes penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat setempat, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari.
"Semua puskesmas di Kota Jayapura sudah bisa melaksanakan tes HIV/AIDS," ujarnya di Jayapura, Kamis.
Hanya saja, kata dia, ARV yang belum bisa diberikan karena perlu pengetahuan dokter.
"Jadi ada efek sampingnya, itu yang perlu ada penguatan. Kita sementara lakukan penguatan kepada masing-masing pengelola puskesmas tekait penggunaan ARV," ujarnya.
Sebanyak 13 puskesmas di Kota Jayapura itu, yakni Puskesmas Koya, Puskesmas Muara Tami, Puskesmas Abe Pantai, Puskesmas Hedam, Puskesmas Waena, dan Puskesmas Kotaraja.
Sebelumnya, pihaknya bersama puskesmas menangani anak-anak jalanan yang terinfeksi HIV/AIDS, namun kini sudah banyak ditangani oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Tinggal sekarang kami bersinergi dengan LSM yang menangani anak-anak jalanan yang terinfeksi HIV/AIDS. Kami bersinergi mengenai laporan dan penanganan," ujar dia.
Ia mengharapkan kepada mereka yang sudah terinfeksi penyakit itu untuk tidak menutup diri, tetapi bersikap terbuka untuk mengungkapkan kebutuhannya kepada petugas untuk selanjutnya akan dibantu dalam penanganan penyakitnya.
"Semua puskesmas di Kota Jayapura sudah bisa melaksanakan tes HIV/AIDS," ujarnya di Jayapura, Kamis.
Hanya saja, kata dia, ARV yang belum bisa diberikan karena perlu pengetahuan dokter.
"Jadi ada efek sampingnya, itu yang perlu ada penguatan. Kita sementara lakukan penguatan kepada masing-masing pengelola puskesmas tekait penggunaan ARV," ujarnya.
Sebanyak 13 puskesmas di Kota Jayapura itu, yakni Puskesmas Koya, Puskesmas Muara Tami, Puskesmas Abe Pantai, Puskesmas Hedam, Puskesmas Waena, dan Puskesmas Kotaraja.
Sebelumnya, pihaknya bersama puskesmas menangani anak-anak jalanan yang terinfeksi HIV/AIDS, namun kini sudah banyak ditangani oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Tinggal sekarang kami bersinergi dengan LSM yang menangani anak-anak jalanan yang terinfeksi HIV/AIDS. Kami bersinergi mengenai laporan dan penanganan," ujar dia.
Ia mengharapkan kepada mereka yang sudah terinfeksi penyakit itu untuk tidak menutup diri, tetapi bersikap terbuka untuk mengungkapkan kebutuhannya kepada petugas untuk selanjutnya akan dibantu dalam penanganan penyakitnya.