Biak (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori Rafles Ngilamele mempertanyakan unsur pemerataan dalam pellibatan peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 yang diselenggarakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai koordinatornya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Papua.  

"Untuk siswa asal Kabupaten Supiori tidak ikut dalam program SMN tahun 2019, ya karena kurangnya informasi yang diterima sekolah dan Dinas Pendidikan," ujar Rafles Ngilamele ketika dihubungi dari Biak, Rabu, terkait program SMN 2019. 

Ia pun  mengharapkan program SMN yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) harus lebih merata dalam pelibatan siswa berprestasi dari 29 kabupaten/kota dalam upaya menanamkan rasa bangga dan cinta kepada tanah air.
 
Bukan hanya dari sekolah tertentu atau hanya empat kabupaten/kota saja, seperti peserta SMN 2019 yang hanya dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi dan Keerom.
 
Ia mengatakan sistem seleksi peserta siswa SMN juga dilakukan panitia penyelenggara tidak terbuka dan hanya dipilih siswa dari daerah tertentu di daerah dekat ibu kota provinsi.
 
"Padahal siswa dari berbagai kabupaten lain di tanah Papua, juga punya keinginan sama untuk dapat menjadi duta sekolah dan daerah pada program SMN yang setiap tahun digelar," ujarnya.

Kadisdik Supiori Rafles mengatakan keikutsertaan siswa dalam program SMN dapat mengetahui keragaman kekayaan Nusantara dan potensi daerah yang diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa dengan komponen pemerintahan dan masyarakat di provinsi yang akan dikunjungi siswa.
 
"Harapan saya tahun 2020 sistim rekruetmen peserta siswa SMN dapat lebih merata hingga ke seluruh 29 kabupaten/kota sehingga setiap siswa peserta SMA/SMK/SLB kelas XI sejumlah kabupaten dan Kota di  Provinsi Papua dapat mengikuti program pendidikan," ujar Rafles Ngilamele.
 
Program SMN merupakan siswa dari seluruh provinsi akan dikirimkan ke daerah lain selama satu minggu di bulan Agustus tahun 2019.

Sedangkan tujuan program SMN untuk saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam Provinsi lain, melalui sistem seleksi berdasarkan kriteria (persyaratan) yang telah ditetapkan. 
 
Peserta akan didampingi dari Dinas Pendidikan Provinsi yang ditunjuk (1 orang), Guru Teladan Tingkat Provinsi (2 orang) dan perwakilan BUMN koordinator (PIC) asal.

Tahun ini, di Provinsi Papua, dikoordinir oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku BUMN PIC.

Peserta SMN Papua diberangkatkan ke Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, dan sebaliknya dari Sulawesi Selatan ke Papua.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024