Timika (ANTARA) - Pengelola Hotel Grand Mozza Timika kini mulai memperbaiki sejumlah fasilitas yang dirusak para perusuh usai kegiatan unjuk rasa warga Papua di halaman Kantor DPRD Mimika, Rabu (21/8).

Eko Yulianto selaku Perwakilan Amitya Grup yang mengelola Hotel Grand Mozza Timika, Kamis, mengatakan perbaikan fasilitas hotel seperti kaca-kaca yang rusak dilempar para perusuh membutuhkan waktu dua pekan hingga satu bulan ke depan.

"Pekerjaan perbaikan semua fasilitas yang rusak kami perkirakan membutuhkan waktu dua minggu sampai satu bulan karena sebagian besar material harus kami datangkan dari luar Papua," kata Eko.

Eko mengatakan kerugian yang dialami Hotel Grand Mozza Timika ditaksir hingga mencapai Rp500 juta.

Meski mengalami kerugian cukup banyak, namun seluruh jajaran manajemen dan karyawan Hotel Grand Mozza Timika mengaku ikhlas menerima musibah tersebut.

"Kami menerima kenyataan ini sebagai sebuah cobaan, sebagai bentuk proses pendewasaan kami supaya menjadi lebih baik lagi. Kejadian kemarin itu benar-benar di luar dugaan kami. Padahal kami sudah menyiapkan keamanan internal, namun massa yang datang begitu banyak, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa," tuturnya.

Eko mengatakan aksi pelemparan batu oleh massa perusuh hingga membuat kaca-kaca Hotel Grand Mozza Timika hancur dan berguguran berlangsung begitu cepat.

Massa yang lari menyelamatkan diri setelah mendapat tembakan gas air mata oleh aparat gabungan Polri dan TNI di halaman Kantor DPRD Mimika sebagian memilih kabur ke arah SP2 melalui Jalan Cenderawasih.

Setiba di depan Hotel Grand Mozza, massa mulai melempari hotel berbintang empat yang baru mulai beroperasi pada Maret 2018 itu.

"Kejadiannya sekitar pukul 13.28 WIT hingga pukul 13.45. Massa dari seberang Jalan Cenderawasih melempar batu ke arah lobi hotel sampai tembus di kolam renang (kolam renang berada di belakang bagian receptionis). Dua pintu masuk lobi hotel terbuat dari kaca semuanya pecah," jelas Eko.

Sebagian massa yang lain melempari pos pengamanan Hotel Grand Mozza.

"Pada menit-menit awal massa tidak masuk, di saat itu juga ada beberapa tamu kami yang sedang rapat di lantai atas, ada dua grup tamu, langsung kami evakuasi ke bagian belakang. Karyawan beberapa sudah mempersiapkan diri dengan membawa alat-alat yang dibutuhkan. Massa terus saja melempar kaca-kaca hotel, Ada lima sampai 10 orang masuk ke dalam area hotel lalu memecahkan kaca di bagian samping, kaca-kaca depan dan samping restoran, juga memecahkan kaca mobil tamu dan beberapa sepeda motor ikut dirusak," jelas Eko.

Massa perusuh, katanya, tidak sampai masuk di dalam hotel, sebagian dari massa perusuh tersebut masih berusia anak-anak.

"Ada yang sambil lari sambil melempar, ada juga anak-anak kecil lari sambil melempar, ada yang membawa katepel," kata Eko.

Selain kaca-kaca hotel yang mengalami kerusakan karena dilempar batu, para perusuh juga merusak sekitar tujuh unit mobil yang diparkir di bagian depan Hotel Grand Mozza.

"Mobil yang rusak sekitar tujuh, ada mobil milik peserta kegiatan, ada juga milik tamu yang menginap," jelasnya.

Untuk sementara, pintu masuk lobi Hotel Grand Mozza dibuatkan dari bahan tripleks, sementara kaca-kaca yang berlubang dan hancur karena dilempar dengan batu ditutup dengan mika.

"Dengan tidak mengurangi kenyamanan para tamu, secepat mungkin kami berupaya menyelesaikan beberapa hal yang dirasa kurang nyaman. Kami menutup kaca-kaca yang pecah dengan mika, tripleks dan bahan-bahan lainnya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sampai sekarang tamu-tamu kami masih banyak yang menginap, meski dalam kondisi yang kurang nyaman seperti ini," kata Eko.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024