Jayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) mengajak seluruh warga kota Jayapura, Papua, untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi balas dendam kepada pelaku kerusuhan agar permasalahan tidak terus berlarut.

"Serahkan penanganan kasusnya ke polisi dan jangan main hakim sendiri," ujar BTM dalam sambutannya pada apel ASN dan panguyuban TNI-Polri sebelum melakukan bakti sosial membersihkan sampah di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan selaku wali kota dirinya mengutuk aksi anarkis yang mewarnai aksi demo tersebut dan meminta polisi menangkap para pelaku kerusuhan termasuk yang melakukan pembakaran.

"Usut tuntas kasus tersebut, dan warga tidak lagi melakukan sweeping atau razia dan minta tidak ada lagi aksi demo di wilayah Kota Jayapura," kata dia menanggapi situasi Papua terkini.

Bila ada yang ingin berdemo tidak boleh beramai-ramai di jalan-jalan karena dampak yang ditimbulkan sangat besar, tegas BTM seraya mengaku akibat aksi tersebut perekonomian di kota Jayapura mengalami kemunduran.

"Silahkan berdemo dan berkumpul di stadion untuk menyampaikan aspirasinya karena stadion itu dapat menampung 5.000 orang, jangan lagi berdemo dan melakukan pengrusakan di Kota Jayapura," katanya.

“Itu pemikiran saya guna menghindari terjadinya konflik horizontal mengingat hingga kini masyarakat masih merasa trauma akibat aksi pembakaran dan pengrusakan yang terjadi saat demo anarkis pada Kamis (29/8),” kata Mano.

Saat ini situasi sudah berangsur kondusif sehingga pihaknya berharap warga tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan.

"Apalagi saat ini aparat keamanan sudah banyak sehingga mari kita percayakan ke mereka," ajak BTM.

Aksi demo anarkis yang terjadi Kamis (29/8) menyebabkan beberapa perkantoran dan ruko milik warga ludes terbakar dan rusak akibat dilempari pendemo.

Saat ini situasi Jayapura, Papua terkini kembali kondusif, dan aktivitas masyarakat berangsur pulih.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024