Jayapura (ANTARA) - Pejabat Polda Papua mengklaim situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya berangaur kondusif pascademo tolak anarkhis yang berakhir ricuh oleh pelajar SMP dan SMA setempat.

"Pada pukul 15.00 WIT, situasi di Wamena mulai kondusif," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Papua, Senin.

Menurut dia, aksi demo itu diduga dipicu dengan informasi hoaks adanya pernyataan rasisme dari seorang guru kepada pelajar di Wamena.

Namun, lanjut dia, setelah dilakukan pengecekan oleh Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda, ternyata hal itu tidak pernah terjadi.

"Jadi, ada sejumlah pelajar di Wamena mendatangi salah satu sekolah untuk ajak demo, jumlah mereka sekitar 200 dan di belakang mereka juga ada warga, lalu dari sekolah yang dituju tidak berkenan dan terjadi perlawanan. Pendemo juga lakukan yang sama di sekolah lain dan lakukan pelemparan," katanya.

Selain itu, ungkap dia, para pelajar yang melakukan demo itu bukan saja melakukan pelemparan, tetapi juga pembakaran fasilitas umum dan pribadi, seperti perumahan dan ruko," katanya.

Lebih lanjut Kamal mengemukakan bahwa para pendemo juga sempat bernegosiasi dengan Bupati Jayawijaya, namun hal itu terlihat tidak berkenan, karena aksi pelemparan dan pembakaran juga masih terjadi, termasuk kantor bupati setempat.

"Hingga kini aparat di Wamena sedang mengidentifikasi semua kerugian dan sebagainya, baik material maupun manusia, kita belum dapatkan secara otentik karena situasi, apalagi ada tembakan dari kelompok massa yang akan dihalau," katanya.

Kamal juga membenarkan terjadinya pengungsian akibat peristiwa tersebut ke Markas Kodim dan Polres Jayawijaya.

"Kami imbau kepada masyarakat bahwa perdamaian itu perlu, tetapi situasi seperti ini tidak kehendaki semua pihak, mari kita jaga kedamaian," katanya.


Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024