Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya, Papua, mengungsikan tenaga pendidik dari delapan distrik terjauh di  wilayah itu untuk sementara waktu, agar terhindari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan terkait aksi-aksi bernuansa anarkis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait kepada ANTARA melalui telepon selularnya di Jayapura, Jumat, mengatakan hal ini dilakukan pihaknya untuk berjaga-jaga dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat banyaknya isu atau berita bohong beredar.

"Kedelapan distrik tersebut yakni Dimba, Gamelia, Poga, Melagineri, Tiomneri, Pirime (Kampung Anyakrome), Mokoni (Kampung Guninggame) dan Yugungwi (Kampung Gimbuk)," katanya.

Menurut Christian, guru-guru tersebut ditarik ke Tiom dengan tujuan waspada, karena jika terjadi apa-apa dengan para tenaga pendidik tersebut maka pihaknya yang akan rugi.

"Selain tenaga pendidik, kami juga menarik tenaga medis di empat distrik terjauh yakni Poga, Dimba, Gamelia dan Melagineri," ujarnya.

Dia menjelaskan meskipun demikian, secara umum kondisi Kabupaten Lanny Jaya aman terkendali, di mana aktifvtas masyarakat juga sudah berjalan dengan normal.

"Sedangkan untuk tenaga pendidik dan medis yang ditarik tersebut akan dipulangkan kembali ke tempat tugasnya masing-masing jika dianggap kondisi Papua sudah aman dan kondusif," katanya lagi.

Dia menambahkan, pasalnya, masyarakat sempat ketakutan dengan isu yang beredar, buntut dari kerusuhan di Wamena sehingga sudah ada warga Tiom yang mengungsi walaupun pada akhirnya kembali lagi ke Tiom.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024