Jayapura (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Cabang Papua Jayapura mengklaim hingga kini belum menerima laporan dari perusahaan yang terdampak rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya belum lama ini.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Papua Jayapura Adventus Edison Souhuwat kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, tercatat 10 perusahaan di Kabupaten Jayawijaya yang menjadi peserta BPJS-TK.
"Kesepuluh perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja dengan kategori kecil seperti Yayasan Kristen, perusahaan air, toko dan lain sebagainya," katanya.
Menurut Adventus, tenaga kerja dari 10 perusahaan di Wamena Kabupaten Jayawijaya tersebut berkisar 120 orang dan hingga kini belum ada yang melaporkan kepada pihaknya jika ada korban jiwa.
"Mudah-mudahan tidak ada korban dan jika ada pun kami harus siap dan segera bertindak," ujarnya.
Dia menjelaskan komunikasi dengan pihak perusahaan juga terjalin baik, namun sudah sepekan pascarusuh Wamena tersebut memang belum ada laporan.
"Ada kemungkinan perusahaan ini juga belum mendata karyawannya mengingat kondisi di Wamena juga belum membaik," katanya lagi.
Dia menambahkan proses evakuasi warga dari Wamena ke Jayapura juga masih dilakukan hingga kini sehingga perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan masih belum mengecek kondisinya masing-masing.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Papua Jayapura Adventus Edison Souhuwat kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, tercatat 10 perusahaan di Kabupaten Jayawijaya yang menjadi peserta BPJS-TK.
"Kesepuluh perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja dengan kategori kecil seperti Yayasan Kristen, perusahaan air, toko dan lain sebagainya," katanya.
Menurut Adventus, tenaga kerja dari 10 perusahaan di Wamena Kabupaten Jayawijaya tersebut berkisar 120 orang dan hingga kini belum ada yang melaporkan kepada pihaknya jika ada korban jiwa.
"Mudah-mudahan tidak ada korban dan jika ada pun kami harus siap dan segera bertindak," ujarnya.
Dia menjelaskan komunikasi dengan pihak perusahaan juga terjalin baik, namun sudah sepekan pascarusuh Wamena tersebut memang belum ada laporan.
"Ada kemungkinan perusahaan ini juga belum mendata karyawannya mengingat kondisi di Wamena juga belum membaik," katanya lagi.
Dia menambahkan proses evakuasi warga dari Wamena ke Jayapura juga masih dilakukan hingga kini sehingga perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan masih belum mengecek kondisinya masing-masing.