Biak (ANTARA) - Kelompok pemuda pengrajin Wairoc Kampung Amoi Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor, Papua, memproduksi alat tabuh kesenian tifa khas Papua dan topi hiasan mahkota Papua membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan produksi usaha setempat.

"Dengan adanya dukungan modal usaha tambahan diharapkan kreativitas kelompok pemuda kampung Amoi lebih meningkat dalam memproduksi berbagai hiasan budaya Biak," kata Kepala Distrik Warsa Marthen Wompere dihubungi di Biak, Rabu.

Ia mengakui upaya mandiri kelompok pengrajin pemuda Wairoc patut didukung karena dengan kemampuan potensi lokal dapat memproduksi alat tabuh tifa, meja,kursi dan hiasan topi mahkota untuk dipasarkan di kota Biak.

Kadistrik Wompere mengakui, ketrampilan dimiliki kelompok pengrajin pemuda Wairoc patut didukung karena telah mampu memroduksi karya kesenian bernuansa budaya adat masyarakat Biak Numfor.

Disinggung harga jual tifa Papua produksi kelompok usaha pemuda, menurut Marthen, untuk harganya sangat bervariasi tergantung besar ukurannya.

"Untuk ukuran sedang tifa produksi kelompok pemuda kampung Amoi dijual berkisar Rp500 ribu/buah sementara untuk ukuran besar Rp1 jutaan," katanya.

Sementara itu, Ketua pengrajin kelompok pemuda Wairoc, Julen Rumere, mengharapkan usaha pengrajin alat kesenian Tifa Papua terus meningkat sehingga perlu mendapat suntikan bantuan modal usaha bagi pengembangan potensi pemuda kampung.

"Kami sangat berharap dukungan dari pemerintah dan instansi terkait untuk pengembangan produksi pengrajin dari kelompok pemuda kampung Amoi dengan memberikan bantuan modal dan peralatan," kata Julen .

Sejauh ini  berbagai produk pengrajin alat kesenian Tifa Papua, hiasan topi mahkota serta meja hasil produksi kelompok pemuda Wairoc Kampung Amoi, Distrik Warsa, sedang diproduksi dan siap dipasarkan di kota Biak dan Kabupaten pemekaran Supiori.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024