Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berinisiatif menjemput langsung warga perantau yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua untuk dipulangkan ke daerah asalnya di Trenggalek.
Langkah proaktif itu ditempuh Pemkab Trenggalek dengan mengutus tim kecil yang dipimpin Sekda Trenggalek Joko Irianto dan diikuti Ketua Penggerak PKK setempat Novita Hardini Mochamad.
"Kemarin kita komunikasikan dan akhirnya ada kesepakatan bahwa saya berangkat bersama Pak Sekda ke Jayapura untuk memberikan support baik dari segi material, dari segi psikis, juga support dalam hal ini untuk memastikan keberangkatan mereka untuk pulang ke Jawa," kata Novita sebagaimana laporan resmi tim Humas Pemkab Trenggalek kepada awak media di Trenggalek.
Menurut Novita, kedatangannya ke Papua adalah bentuk tanggung jawab maupun keterikatan batin untuk hadir di tengah masyarakat Trenggalek yang turut menjadi korban di Wamena.
Selain turun langsung meninjau kondisi warga asal Trenggalek yang berada di posko pengungsian di Kota Jayapura, istri Bupati Trenggalek Novita Hardini juga menyalurkan bantuan kepada para pengungsi asal Kabupaten Trenggalek.
Ketua Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini (kedua kiri) dan Sekda Trenggalek Joko Irianto berinteraksi dengan pengungsi Wamena asal Trenggalek di posko pengungsian di Jayapura, Papua, Rabu (9/10/2019). ANTARA/HO- Humas Pemkab Trenggalek)
Sekda Joko Irianto mengatakan, bantuan dan upaya pemulangan itu merupakan respon pemerintah daerah dalam membantu warganya yang ada di Wamena.
Meskipun ada imbauan kepada warga pendatang untuk tidak meninggalkan Wamena karena dianggap sudah kondusif dan dapat kembali menstabilkan perekonomian.
"Tapi kami menyadari bahwa masyarakat itu dalam kondisi traumatik yang tidak dapat disembuhkan cepat. Oleh karena itu mungkin mereka perlu menenangkan diri dulu di kampung halamannya, nanti kalau sudah stabil mereka bisa kembali," tuturnya.
Sekda Joko mengatakan, pihaknya akan mencari jalan tengah, memperjuangkan supaya masyarakat itu bisa diberangkatkan secepatnya.
"Tapi kalau memang nanti tidak bisa ya nanti kita cari cara khusus, mungkin seperti memberi subsidi untuk tiket untuk mereka," kata Joko Irianto.
Rencananya, lanjut dia, hari Jumat mendatang akan ada kejelasan terkait pemulangan para warga asal Trenggalek tersebut.
.
"Tadi kan kami sudah serahkan untuk uang saku. Nah ini tinggal tiketnya yang mungkin perlu diperjuangkan, dan mudah-mudahan upaya kami ini bisa terealisasi tidak ada hambatan," katanya.
Langkah proaktif itu ditempuh Pemkab Trenggalek dengan mengutus tim kecil yang dipimpin Sekda Trenggalek Joko Irianto dan diikuti Ketua Penggerak PKK setempat Novita Hardini Mochamad.
"Kemarin kita komunikasikan dan akhirnya ada kesepakatan bahwa saya berangkat bersama Pak Sekda ke Jayapura untuk memberikan support baik dari segi material, dari segi psikis, juga support dalam hal ini untuk memastikan keberangkatan mereka untuk pulang ke Jawa," kata Novita sebagaimana laporan resmi tim Humas Pemkab Trenggalek kepada awak media di Trenggalek.
Menurut Novita, kedatangannya ke Papua adalah bentuk tanggung jawab maupun keterikatan batin untuk hadir di tengah masyarakat Trenggalek yang turut menjadi korban di Wamena.
Selain turun langsung meninjau kondisi warga asal Trenggalek yang berada di posko pengungsian di Kota Jayapura, istri Bupati Trenggalek Novita Hardini juga menyalurkan bantuan kepada para pengungsi asal Kabupaten Trenggalek.
Sekda Joko Irianto mengatakan, bantuan dan upaya pemulangan itu merupakan respon pemerintah daerah dalam membantu warganya yang ada di Wamena.
Meskipun ada imbauan kepada warga pendatang untuk tidak meninggalkan Wamena karena dianggap sudah kondusif dan dapat kembali menstabilkan perekonomian.
"Tapi kami menyadari bahwa masyarakat itu dalam kondisi traumatik yang tidak dapat disembuhkan cepat. Oleh karena itu mungkin mereka perlu menenangkan diri dulu di kampung halamannya, nanti kalau sudah stabil mereka bisa kembali," tuturnya.
Sekda Joko mengatakan, pihaknya akan mencari jalan tengah, memperjuangkan supaya masyarakat itu bisa diberangkatkan secepatnya.
"Tapi kalau memang nanti tidak bisa ya nanti kita cari cara khusus, mungkin seperti memberi subsidi untuk tiket untuk mereka," kata Joko Irianto.
Rencananya, lanjut dia, hari Jumat mendatang akan ada kejelasan terkait pemulangan para warga asal Trenggalek tersebut.
.
"Tadi kan kami sudah serahkan untuk uang saku. Nah ini tinggal tiketnya yang mungkin perlu diperjuangkan, dan mudah-mudahan upaya kami ini bisa terealisasi tidak ada hambatan," katanya.