Jakarta (ANTARA) - Pengelolaan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bandara Sentani resmi dialihkan ke PT Angkasa Pura I, bersamaan dengan dua bandara lainnya yakni UPBU Fatmawati Bengkulu dan UPBU HAS Hanandjoedin Tanjung Pandang.

Peresmian Kerja sama Pemanfaatan (KSP) UPBU Sentani Jayapura kepada PT Angkasa Pura I, dan UPBU Fatmawati Bengkulu serta UPBU HAS Hanandjoedin Tanjung Pandang kepada PT Angkasa Pura II digelar di Jakarta, Minggu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap alih operasi tiga bandara di Indonesia bisa menghemat dana APBN masing-masing senilai Rp100 miliar per tahun.

“Satu bandara Rp100 miliar per tahun untuk belanja modal dan belanja operasional,” kata Menhub Budi dalam Peresmian KSP UPBU Sentani Jayapura, UPBU Fatmawati Bengkulu , UPBU HAS Hanandjoedin Tanjung Pandang.

Selain memberi ruang bagi APBN agar dialokasikan untuk kegiatan lain, ia mengatakan KSP ini juga memberi kesempatan bagi operator bandara untuk lebih mengembangkan potensi dari masing-masing bandara tersebut.

“Karenanya ini bisa jadi satu langkah baik, satu sisi berikan ruang APBN, untuk merawat bandara di pinggiran di pelosok yang belum maksimal kita lakukan. AP I dan AP II kita harapkan bisa membangun merawat bandara ini lebih profesional di sektor logistik, pariwisata dan nantinya kebanggaan bagi daerah,” katanya.

Menhub berharap langkah ini dapat menciptakan iklim investasi bagus, dengan memberikan kesempatan kepada swasta untuk berkembang.

Masing-masing bandara, baik Bengkulu, Belitung dan Sentani diberikan konsesi selama 30 tahun untuk dikembangkan.

“Ini kerja sama pemanfaatan, bukan dijual ya,” katanya.

Sebelumnya, bandara yang telah dikerjasamakan melalui skema KSP, di antaranya Bandara Radin Inten II Lampung dan Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.

Kemenhub juga membuka peluang lain melalui skema, Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo Labuan Bajo dan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat.

Sejumlah calon investor juga telah melalui proses lelang, di antaranya Konsorsium Indonesia-Singapura yang lolos tahap pertama untuk Bandara Labuan Bajo.

Sementara itu, untuk Bandara Singkawang masih dalam tahap proses penawaran pasar (market sounding) agar menarik investor lebih banyak lagi.

“Banyak yang ikut serta, Prancis, Kanada, Jerman, Singapura, Korea, Belanda, Australia, banyak sekali,” ujar Menhub.


Pewarta : Juwita Trisna Rahayu
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024