Jayapura (ANTARA) - Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, DR Frans Pekey mengajak berbagai komponen masyarakat agar selalu menjaga ketertiban dan keamanan di ibu kota Provinsi Papua jelang pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia terpilih periode 2019 hingga 2024.
"Kita sebagai masyarakat Kota Jayapura, harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dari waktu ke waktu situasi dan kondisi keamanan di Kota Jayapura semakin kondusif. Pada momentum ini saya ajak kita semua terus jaga kamtibmas, apalagi akan segera ada pesta rakyat, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," katanya di Kota Jayapura, Minggu.
Ia mengakui beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang cukup menegangkan bagi semua pihak, namun situasi itu dapat dilalui bersama pemerintah, aparat TNI-Polri dan bersama masyarakat serta pihak terkait sehingga kondisi Kota Jayapura saat ini dalam keadaan aman dan kondusif.
Menurut dia, setiap orang atau warga negara diberikan perlindungan ataupun kebebasan untuk berbicara menyampaikan aspirasi, entah secara langsung atau pun tidak langsung, sendiri atau berkelompok, tetapi kebebasan itu diatur dalam perundang-undangan boleh menyampaikan pendapat tapi tidak melanggar atau merugikan banyak orang.
"Karena itu selaku pejabat di Pemerintah Kota Jayapura, saya menghimbau kepada seluruh warga manakala ingin menyampaikan aspirasi lakukanlah dengan bijaksana, santun dan bertanggung jawab sesuai dengan norma adat yang ada dan sesuai dengan peraturan perundan-undangan yang berlaku," jelasnya.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa ada banyak sekali muncul isu, muncul penyebaran berita-berita melalui media sosial yang belum tentu kebenaranya, dan juga banyak sekali yang kita lihat di beberapa daerah tentang adanya radikalisme dan terorisme, karena itu kami menghimbau kepada warga masyarakat Kota Jayapura bahwa, kita harus menjaga Papua sebagai zona damai tidak boleh ada radikalisme dan terorisme," terang dia.
Jika ada informasi ataupun pernyataan yang beredar di media sosial, Frans Pekey meminta agar jangan mudah percaya dan berikan kesimpulan, tetapi harus di cek kebenarannya, harus dilakukan counter untuk memverifikasi kebenaran dan keakuratan terhadap setiap informasi yang diterima melalui media sosial.
"Sehingga tidak menjerumuskan kita semua dalam berita yang tidak benar, apalagi sekarang dengan UU ITE maka menyebarkan berita yang tidak benar dan memprovokasi akan berhadapan dengan proses hukum," lanjutnya.
Mengenai, pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia terpilih periode 2019 hingga 2024, Frans Pekey ajak semua warga di Kota Jayapura dan Papua pada umumnya agar mendoakan agar berjalan aman dan lancar.
"Tentunya sebagai warga negara yang baik yang bertanggung jawab, kita sudah memilih mereka dan sudah menang pemilihan Umum secara demokratis, maka wajib hukumnya bagi semua warga negara, kita mendukung dengan wujudkan suasana yang aman dan kondusif, agar pelantikan presiden dan wakil presiden dapat berjalan dengan hikmat," tambahnya.
"Kita sebagai masyarakat Kota Jayapura, harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dari waktu ke waktu situasi dan kondisi keamanan di Kota Jayapura semakin kondusif. Pada momentum ini saya ajak kita semua terus jaga kamtibmas, apalagi akan segera ada pesta rakyat, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," katanya di Kota Jayapura, Minggu.
Ia mengakui beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang cukup menegangkan bagi semua pihak, namun situasi itu dapat dilalui bersama pemerintah, aparat TNI-Polri dan bersama masyarakat serta pihak terkait sehingga kondisi Kota Jayapura saat ini dalam keadaan aman dan kondusif.
Menurut dia, setiap orang atau warga negara diberikan perlindungan ataupun kebebasan untuk berbicara menyampaikan aspirasi, entah secara langsung atau pun tidak langsung, sendiri atau berkelompok, tetapi kebebasan itu diatur dalam perundang-undangan boleh menyampaikan pendapat tapi tidak melanggar atau merugikan banyak orang.
"Karena itu selaku pejabat di Pemerintah Kota Jayapura, saya menghimbau kepada seluruh warga manakala ingin menyampaikan aspirasi lakukanlah dengan bijaksana, santun dan bertanggung jawab sesuai dengan norma adat yang ada dan sesuai dengan peraturan perundan-undangan yang berlaku," jelasnya.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa ada banyak sekali muncul isu, muncul penyebaran berita-berita melalui media sosial yang belum tentu kebenaranya, dan juga banyak sekali yang kita lihat di beberapa daerah tentang adanya radikalisme dan terorisme, karena itu kami menghimbau kepada warga masyarakat Kota Jayapura bahwa, kita harus menjaga Papua sebagai zona damai tidak boleh ada radikalisme dan terorisme," terang dia.
Jika ada informasi ataupun pernyataan yang beredar di media sosial, Frans Pekey meminta agar jangan mudah percaya dan berikan kesimpulan, tetapi harus di cek kebenarannya, harus dilakukan counter untuk memverifikasi kebenaran dan keakuratan terhadap setiap informasi yang diterima melalui media sosial.
"Sehingga tidak menjerumuskan kita semua dalam berita yang tidak benar, apalagi sekarang dengan UU ITE maka menyebarkan berita yang tidak benar dan memprovokasi akan berhadapan dengan proses hukum," lanjutnya.
Mengenai, pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia terpilih periode 2019 hingga 2024, Frans Pekey ajak semua warga di Kota Jayapura dan Papua pada umumnya agar mendoakan agar berjalan aman dan lancar.
"Tentunya sebagai warga negara yang baik yang bertanggung jawab, kita sudah memilih mereka dan sudah menang pemilihan Umum secara demokratis, maka wajib hukumnya bagi semua warga negara, kita mendukung dengan wujudkan suasana yang aman dan kondusif, agar pelantikan presiden dan wakil presiden dapat berjalan dengan hikmat," tambahnya.