Manado (ANTARA) - Polres Tomohon kembali memberikan bantuan kepada para korban kebakaran Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII, yang terbakar pada Minggu (20/10) pagi.
Bantuan berupa sembako, makanan maupun minuman tersebut diserahkan Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait melalui Kasatbinmas Iptu Johny Kreysen, di Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa.
Penyerahan bantuan berlangsung di Asrama Cenderawasih, Talete Dua Lingkungan III, Tomohon Tengah, yang dijadikan sebagai tempat penampungan sementara para korban.
Bantuan tersebut diterima oleh perwakilan mahasiswa, Linus Morin dan Sokrates Burdam.
"Ini wujud kepedulian keluarga besar Polres Tomohon kepada adik-adik mahasiswa asal Papua yang sedang mengalami musibah kebakaran asrama. Semoga bermanfaat," kata Kasatbinmas seraya menyerahkan bantuan.
Linus dan Sokrates pun mengapresiasi pemberian bantuan tersebut.
“Terima kasih kepada Polres Tomohon atas bantuan ini, dan ini sangat bermanfaat bagi kami," kata Linus.
Penyerahan bantuan turut disaksikan Kepala Lingkungan III Kelurahan Talete Dua, Julius Mamuaya.
Pada saat itu Kasatbinmas juga mengajak seluruh mahasiswa asal Papua dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kalau melihat atau mengetahui hal-hal yang berpotensi menimbulkan gangguan, segera melapor kepada pihak kepolisian,” kata Kasatbinmas.
Sebelumnya, Polres Tomohon juga telah memberikan bantuan berupa velbed atau kasur lipat kepada para korban, Minggu (20/10) malam.
Bantuan lain yang diberikan yaitu berupa pengurusan surat-surat milik korban yang terbakar.
Pihak Polres Tomohon akan memberikan pelayanan khusus penerbitan Surat Kehilangan atau C1.
Diketahui, Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII yang terletak di Kelurahan Talete Dua Lingkungan 3, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, terbakar pada Minggu (20/10) sekitar pukul 10.00 WITA.
Kebakaran tersebut akibat kecerobohan seorang penghuni asrama, NRM alias Novel (21), yang membakar kertas di dalam kamar.
Saat kertas terbakar, Novel terkejut lalu spontan melempar kertas tersebut, yang jatuh di atas kasur busa.
Api pun membesar, dan Novel yang ketakutan bercampur bingung langsung berlari meninggalkan kamar, disusul beberapa rekan lainnya.
Api dapat dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi kejadian.
Bantuan berupa sembako, makanan maupun minuman tersebut diserahkan Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait melalui Kasatbinmas Iptu Johny Kreysen, di Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa.
Penyerahan bantuan berlangsung di Asrama Cenderawasih, Talete Dua Lingkungan III, Tomohon Tengah, yang dijadikan sebagai tempat penampungan sementara para korban.
Bantuan tersebut diterima oleh perwakilan mahasiswa, Linus Morin dan Sokrates Burdam.
"Ini wujud kepedulian keluarga besar Polres Tomohon kepada adik-adik mahasiswa asal Papua yang sedang mengalami musibah kebakaran asrama. Semoga bermanfaat," kata Kasatbinmas seraya menyerahkan bantuan.
Linus dan Sokrates pun mengapresiasi pemberian bantuan tersebut.
“Terima kasih kepada Polres Tomohon atas bantuan ini, dan ini sangat bermanfaat bagi kami," kata Linus.
Penyerahan bantuan turut disaksikan Kepala Lingkungan III Kelurahan Talete Dua, Julius Mamuaya.
Pada saat itu Kasatbinmas juga mengajak seluruh mahasiswa asal Papua dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kalau melihat atau mengetahui hal-hal yang berpotensi menimbulkan gangguan, segera melapor kepada pihak kepolisian,” kata Kasatbinmas.
Sebelumnya, Polres Tomohon juga telah memberikan bantuan berupa velbed atau kasur lipat kepada para korban, Minggu (20/10) malam.
Bantuan lain yang diberikan yaitu berupa pengurusan surat-surat milik korban yang terbakar.
Pihak Polres Tomohon akan memberikan pelayanan khusus penerbitan Surat Kehilangan atau C1.
Diketahui, Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII yang terletak di Kelurahan Talete Dua Lingkungan 3, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, terbakar pada Minggu (20/10) sekitar pukul 10.00 WITA.
Kebakaran tersebut akibat kecerobohan seorang penghuni asrama, NRM alias Novel (21), yang membakar kertas di dalam kamar.
Saat kertas terbakar, Novel terkejut lalu spontan melempar kertas tersebut, yang jatuh di atas kasur busa.
Api pun membesar, dan Novel yang ketakutan bercampur bingung langsung berlari meninggalkan kamar, disusul beberapa rekan lainnya.
Api dapat dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi kejadian.