Jayapura (ANTARA) - Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan rombongan meninggalkan Jembatan Youtefa pada Senin pukul 15.57 WIT menuju Bandara Sentani, Jayapura, setelah meresmikan jembatan yang berada di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, tersebut.

Presiden meresmikan Jembatan Youtefa dengan menekan tombol peresmian dan menandatangani prasasti.

Jembatan Youtefa yang panjangnya 732 meter akan mendukung lalu lintas kendaraan di Kota Jayapura dan sekitarnya.

Selain meresmikan jembatan, dengan menggunakan teropong, Presiden melihat lokasi pembangunan istana presiden di Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Saat rombongan Presiden tiba di Jembatan Youtefa, warga Kampung Enggros-Tobati menyambutnya dengan menarikan Tarian Youtefa persis di pintu masuk jembatan.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano dan Wakil Wali Kota Rustam Saru beserta para tokoh masyarakat menyambut rombongan Presiden.

Sebelum mengunjungi Jembatan Youtefa, Presiden dan Ibu Negara mengunjungi Kabupaten Pegunungan Arfak pada Minggu (27/10).

Dari Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Presiden Jokowi bertolak menuju Bandar Udara Rendani di Kabupaten Manokwari pada Minggu (27/10).

Dari Kabupaten Manokwari, Kepala Negara dan rombongan melanjutkan perjalanan menumpang helikopter Super Puma TNI-AU menuju Kabupaten Pegunungan Arfak.

Di Kabupaten Pegunungan Arfak, Presiden dan rombongan bertemu dengan sekitar 3.000 warga di lapangan sepak bola Irai dan meninjau Pasar Irai.

Presiden kemudian menuju Kabupaten Kaimana dan bermalam di sana, lalu bertolak ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan ke Jayapura untuk meresmikan jembatan yang menurut kesepakatan warga pemilik hak ulayat dinamai Jembatan Youtefa.

Presiden dalam kunjungan kerja di Papua dan Papua Barat didampingi antara lain oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Pelaksana Tugas Kepala Polri Komjen Pol Ari Dono.


Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024