Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Papua Eltinus Omaleng meminta sejumlah maskapai penerbangan komersial yang melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Mozes Kilangin Timika agar tidak sesuka hati menaikkan harga tiket agar tidak memberatkan masyarakat pengguna jasa.

"Persaingan bisnis antarmaskapai penerbangan tentu tetap ada, tapi kami harapkan harga tiket pesawat yang sekarang berlaku tetap dipertahankan, jangan sebentar-sebentar naik, ini tidak boleh," kata Eltinus Omaleng saat penyambutan penerbangan perdana pesawat Batik Air di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin.

Eltinus menyambut baik beroperasinya maskapai Batik Air dari Lion Air Grup di Bandara Timika dan berharap hal itu dapat memudahkan masyarakat pengguna jasa untuk mendapatkan tiket penerbangan dengan harga yang terjangkau.

Pihak Batik Air langsung mengoperasikan dua pesawat dari dan ke Bandara Timika yaitu pesawat Airbus A320 rute Jakarta-Timika dan sebaliknya serta pesawat Airbus A320 rute Makassar-Timika dan sebaliknya.

"Bertambahnya maskapai penerbangan yang masuk di Bandara Timika tentu akan mendorong peningkatan perekonomian dan perdagangan di Mimika. Kami berharap Batik Air beroperasi lancar dan aman serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Mimika," ujar Eltinus yang kembali terpilih untuk memimpin Kabupaten Mimika periode 2019-2024 bersama Wakil Bupati Johannes Rettob.

Ia menyebut pengoperasian pesawat Batik Air di Bandara Timika yang awalnya direncanakan sejak 2017 namun baru bisa direalisasikan sekarang lantaran adanya berbagai kendala yang dihadapi.

Kendala itu seperti keterbatasan ketersediaan bahan bakar avtur, lahan parkir pesawat (apron), gedung terminal penumpang, pelayanan kargo barang dan lainnya.

Namun berkat kerja sama antara Pemkab Mimika, Kemenhub melalui UPBU Mozes Kilangin, PT Freeport Indonesia dan berbagai pihak terkait, berbagai kendala yang ditemui itu mulai dibenahi baik dari sisi udara maupun dari sisi darat.

Menindaklanjuti hal itu, pada 16 Oktober 2019 lalu pihak PT AVCO selaku pengelola Bandara Mozes Kilangin Timika bersama pihak UPBU Kelas II Mozes Kilangin Timika menandatangani perjanjian koordinasi operasional (Loca) untuk pemanfaatan aset dan optimalisasi kemanan serta keselamatan penerbangan di sisi selatan Bandar Udara Mozes Kilangin.

Bupati Omaleng juga berharap pihak Batik Air juga membuka rute penerbangan Timika menuju Surabaya mengingat ada banyak komunitas warga Jawa Timur yang bermukim di Timika. Bupati Mimika Eltinus Omaleng memakaikan topi burung cenderawasih pada Maria Kristin Endang Murni selaku Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Kemenhub saat penerbangan perdana pesawat Batik Air di Bandara Timika, Senin (28/10/2019) (ANTARA/Evarianus Supar)
Maria Kristin Endang Murni selaku Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Kemenhub berharap penerbangan Batik Air ke Bandara Timika dapat membuka konektivitas penerbangan dari Timika ke berbagai daerah di Papua.

"Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mendukung penuh rencana-rencana berikutnya yang akan dilaksanakan oleh para operator Indonesia yang akan terbang langsung dari barat Indonesia ke Timika," kata Kristin.

Ia mengatakan penerbangan langsung akan memangkas atau memotong harga tiket yang selama ini dianggap sangat mahal oleh warga di Papua dan kawasan timur Indonesia lainnya.

"Kalau selama ini dirasa mahal itu karena memang belum ada penerbangan langsung dari Pulau Jawa ke Timika, yang lalu-lalu selalu transit di Bali atau Makassar, tentu itu jadi perhitungan tersendiri sehingga tidak bisa lebih murah," ujarnya.

Direktur Batik Air Kapten Tomi Wardana mengatakan jajarannya memberikan layanan penuh untuk para penumpang yang ikut dalam penerbangan pesawat Batik Air rute Jakarta-Timika dan sebaliknya maupun rute Makassar-Timika dan sebaliknya.

Saat ini, kata Tomi Wardana, Batik Air mengoperasikan 58 unit pesawat di seluruh Indonesia.

Selanjutnya pada 2020 Batik Air akan mendatangkan tujuh pesawat baru, dua pesawat tipe Airbus A330 untuk melayani penerbangan jarak jauh, dan lima pesawat Airbus berbadan sempit yaitu A320 dan A321.

"Airbus saat ini angkut beban jarak jauh sehingga memungkinkan untuk melaksanakan sesuai permintaan masyarakat di Indonesia Timur," jelasnya.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024