Biak, Papua (ANTARA) - Sebanyak 218 kampung dari 257 kampung di Kabupaten Biak Numfor, Provisni Papua hingga 2019 telah menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mewujudkan kebersihan lingkungan rumah tangga yang sehat.

"STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku sehat dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Biak Ruslan Epid di Biak, Selasa.

Ia menyebut ada lima pilar STBM yakni Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum di rumah tangga, pengolahan sampah rumah tangga, dan pengolahan limbah cair.

Ruslan berharap, sisa 39 kampung di Kabupaten Biak Numfor yang belum menerapkan program STBM dapat terwujud hingga tahun 2020.

Ia mengatakan, jika setiap kampung/desa menerapkan STBM maka penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan bisa turun.

"Saat ini masih cukup banyak penyakit yang disebabkan faktor lingkungan seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis (TBC), leptospirosis, dan hepatitis A," katanya..

Menurut dia, jajaran pemerintah daerah seperti Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Daerah, Tim Penggerak PKK serta mitra kerja organisasi nonpemerintah sangat berkomitmen untuk mengelola sanitasi dan kesehatan lingkungan dengan menerapkan strategi nasional STBM.

Berdasarkan data dari 20 jenis penyakit utama di Kabupaten Biak Numfor tujuh terbesar pengidap pasienya, diantaranya infeksi akut saluran pernapasan bagian atas 18.207 kasus, penyakit kulit infeksi 4.217, kulit alergi1.716 kasus. 

Selain itu, penyakit lain saluran pernapasan bagian atas 1.529 kasus, penyakit tekanan darah tinggi 1.411 kasus, Tonsilitis 1.235 kasus, diare 1.036 kasus, penyakit pulpa dan jaringan peraipikal 957 kasus, kolere 812 kasus, karies gigi 768 kasus, penyakit mata 760 kasus.

Sedangkan penyakit kulut karena jamur 701 kasus, radang sendi serupa rematik 692 kasus, cepalgia 617 kasus, asma 497 kasus, TB paru 496 kasus, bronkitis 481 kasus, penyakit kecacingan 481 kasus, gingifitis dan penyakit periodental 452 kasus serta Infeksi pada usus 444 kasus, demikian Ruslan Epid.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024