Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Indonesia U-22 harus berpesta gol ke gawang Brunei Darussalam pada pertandingan keempat Grup B SEA Games 2019, untuk menjaga peluang lolos ke semifinal.
Kemenangan jelas menjadi incaran pasukan Indra Sjafri saat berhadapan dengan Brunei di Stadion Binan pada Selasa (3/12). Tetapi, akibat kekalahan yang diderita Indonesia dari Vietnam pada pertandingan sebelumnya, Garuda Muda kini harus terus mencetak gol dalam jumlah banyak untuk dapat bersaing dengan dua tim teratas di grup.
Indonesia saat ini menghuni peringkat ketiga dengan enam poin. Jumlah poin tersebut sama dengan yang dimiliki tim peringkat kedua Thailand, namun Thailand unggul selisih gol. Sedangkan Vietnam bertengger sendirian di pucuk klasemen dengan sembilan poin.
Hanya dua posisi teratas di grup yang akan lolos ke semifinal, sehingga jika di atas kertas sulit untuk mengejar raihan poin milik Vietnam, kemampuan mengemas gol dalam jumlah banyak harus dapat dimaksimalkan.
Dari tiga pertandingan yang telah dilalui, sang pemimpin klasemen Vietnam masih menjadi tim tersubur dengan selisih memasukkan-kemasukan gol sebanyak 12 gol (14-2).
Thailand memiliki selisih delapan gol (10-2). Sedangkan Indonesia tertinggal cukup jauh dengan selisih tiga gol (5-2).
Namun, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengejar torehan gol tersebut. Sebab pada dua laga tersisa, Indonesia akan menghadapi lawan yang di atas kertas kualitasnya berada di bawah.
Setelah Brunei, Indonesia akan memainkan laga terakhir fase grup dengan bertemu Laos pada Kamis (5/12).
Brunei, pada SEA Games tahun ini memang selalu menjadi lumbung gol. Pada laga pertamanya Brunei dihantam Vietnam dengan skor 0-6, kemudian pada laga kedua dipermak 0-7 oleh Thailand, dan pada penampilan terakhir dipecundangi Laos 0-3.
Catatan sejarah pertemuan dengan Brunei jelas memihak Indonesia. Tercatat sudah terjadi enam pertemuan antara Indonesia melawan Brunei di ajang SEA Games, dengan hasil empat kemenangan dan dua hasil imbang.
Pada pertemuan pertama di SEA Games 1977, Indonesia mendulang kemenangan 4-0. Pada dua pertemuan kemudian, SEA Games 1983 dan 1985, Brunei mampu memaksakan hasil imbang 1-1.
Tetapi, pada tiga pertemuan terakhir kedua negara di SEA Games, Indonesia selalu menjadi pemenang. Pada 1989 Indonesia mencukur Brunei dengan skor 6-0, sepuluh tahun berselang Indonesia menang 3-0. Pada pertemuan terakhir di SEA Games 2001, Indonesia bahkan mencatatkan kemenangan besar 9-0.
Kemenangan jelas menjadi incaran pasukan Indra Sjafri saat berhadapan dengan Brunei di Stadion Binan pada Selasa (3/12). Tetapi, akibat kekalahan yang diderita Indonesia dari Vietnam pada pertandingan sebelumnya, Garuda Muda kini harus terus mencetak gol dalam jumlah banyak untuk dapat bersaing dengan dua tim teratas di grup.
Indonesia saat ini menghuni peringkat ketiga dengan enam poin. Jumlah poin tersebut sama dengan yang dimiliki tim peringkat kedua Thailand, namun Thailand unggul selisih gol. Sedangkan Vietnam bertengger sendirian di pucuk klasemen dengan sembilan poin.
Hanya dua posisi teratas di grup yang akan lolos ke semifinal, sehingga jika di atas kertas sulit untuk mengejar raihan poin milik Vietnam, kemampuan mengemas gol dalam jumlah banyak harus dapat dimaksimalkan.
Dari tiga pertandingan yang telah dilalui, sang pemimpin klasemen Vietnam masih menjadi tim tersubur dengan selisih memasukkan-kemasukan gol sebanyak 12 gol (14-2).
Thailand memiliki selisih delapan gol (10-2). Sedangkan Indonesia tertinggal cukup jauh dengan selisih tiga gol (5-2).
Namun, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengejar torehan gol tersebut. Sebab pada dua laga tersisa, Indonesia akan menghadapi lawan yang di atas kertas kualitasnya berada di bawah.
Setelah Brunei, Indonesia akan memainkan laga terakhir fase grup dengan bertemu Laos pada Kamis (5/12).
Brunei, pada SEA Games tahun ini memang selalu menjadi lumbung gol. Pada laga pertamanya Brunei dihantam Vietnam dengan skor 0-6, kemudian pada laga kedua dipermak 0-7 oleh Thailand, dan pada penampilan terakhir dipecundangi Laos 0-3.
Catatan sejarah pertemuan dengan Brunei jelas memihak Indonesia. Tercatat sudah terjadi enam pertemuan antara Indonesia melawan Brunei di ajang SEA Games, dengan hasil empat kemenangan dan dua hasil imbang.
Pada pertemuan pertama di SEA Games 1977, Indonesia mendulang kemenangan 4-0. Pada dua pertemuan kemudian, SEA Games 1983 dan 1985, Brunei mampu memaksakan hasil imbang 1-1.
Tetapi, pada tiga pertemuan terakhir kedua negara di SEA Games, Indonesia selalu menjadi pemenang. Pada 1989 Indonesia mencukur Brunei dengan skor 6-0, sepuluh tahun berselang Indonesia menang 3-0. Pada pertemuan terakhir di SEA Games 2001, Indonesia bahkan mencatatkan kemenangan besar 9-0.