Wamena, Papua (ANTARA) - Wakil Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Marthin Yogobi meminta masing-masing pengurus gereja di Distrik Kurulu mendukung pelepasan adat terhadap tanah-tanah yang diberikan untuk pembangunan gereja.

"Pelepasan tanah adat dari masyarakat sangat penting untuk selanjutnya mendapat sertifikat dari pemerintah," katanya di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Rabu

"Perlindungan aset gereja sangat penting, sehingga tadi saya sampaikan bahwa kalau sudah diserahkan lokasi dan bangunan kepada gereja, segera lakukan pelepasan adat, lalu diserahkan kepada Badan Pertanahan Nasional untuk diterbitkan sertifikat," tambahnya.

Mantan Kadinsos Jayawijaya itu mengatakan sertifikat tanah gereja perlu ada agar di kemudian hari tidak ada gangguan dari pihak lain.

Pada kunjungan kerja dalam rangka memberikan bantuan pembangunan gereja, Wabup mengimbau masyarakat saling bahu-membahu untuk membangun tempat ibadah.

Ia mengatakan pemerintah hanya sekadar memberikan semangat supaya mandiri tanpa tergantung dana dari pemerintah, sebab pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak hanya terfokus pada sektor agama.

"Pemerintah berharap bangunan gereja atau pastori yang kecil-kecil dibangun dengan cara memberdayakan umat, supaya mereka bisa mandiri," katanya.

Marthin mengatakan pembangunan gedung-gedung kecil seperti pastori bisa dibangun dengan mengalokasikan separuh dari dana kampung yang diterima setiap tahun.

"Pemerintah tidak hanya menyiapkan anggaran untuk gereja, masih banyak bagian yang harus dilakukan pembangunan. Oleh karena itu kami berharap kalau bangunan-bangunan yang sifatnya kecil kita dorong supaya umat membangun sendiri," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024