Jayapura (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga menilai stabilitas keuangan di Papua masih terjaga dengan baik pada triwulan III-2019 karena adanya dukungan dari sektor korporasi dan rumah tangga.

"Secara garis besar, indikator keuangan daerah di Provinsi Papua pada triwulan tiga 2019 menunjukkan kondisi sistem keuangan yang relatif aman," kata Naek di Jayapura, Kamis.

Menurut Naek, stabilitas ini terlihat dari pertumbuhan kredit sebesar 12,94 persen, yang menunjukkan adanya sinyal positif dari pelaku ekonomi di Papua, yang ingin meningkatkan modal kerja, investasi maupun konsumsi.

"Sinyal positif juga ditunjukkan dari penurunan kredit bermasalah atau Non Perfoming Loan (NPL) dari triwulan sebelumnya sebesar 2,82 persen menjadi 2,71 persen pada triwulan tiga 2019," ujarnya.

Meski demikian, ia mengatakan adanya perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,35 persen pada periode ini.

Naek menjelaskan hal tersebut juga disebabkan oleh kondisi perekonomian di Papua yang sedikit terkontraksi karena adanya penurunan produksi tambang Freeport.

Penurunan produksi itu terjadi karena adanya transisi pertambangan terbuka Grasberg di Kabupaten Mimika ke tambang bawah tanah.

"Secara keseluruhan pada 2019, pertumbuhan ekonomi Papua diperkirakan terkontraksi sebesar 14,3 persen hingga 13,9 persen, menurun dibandingkan 2018 sebesar 7,33 persen," kata Naek.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024