Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mulai mematangkan peluang atlet Indonesia yang bisa dikirim menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Penanggung jawab prestasi Indonesia di Olimpiade 2020 yang juga merupakan Sekretaris Jenderal KOI, Teuku Arlan Perkasa menuturkan pihaknya saat ini tengah membentuk tim analisis untuk mendata potensi atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo.
"Untuk olimpiade, tim ini akan mulai kerja Januari 2020 guna mendata potensi meloloskan atlet, selanjutnya baru ke potensi medali, lalu ke potensi emas," ujar Arlan di Kantor KOI, Jakarta, Minggu.
Untuk meningkatkan prestasi Indonesia di olimpiade, Arlan mengatakan KOI juga akan mengevaluasi cabang-cabang olahraga yang memang perlu ditingkatkan pembinaannya.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menambahkan setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemenpora terkait tim asistensi dan analisis data, selanjutnya KOI akan menentukan Ketua Kontingen (CdM) untuk Olimpiade 2020 Tokyo.
"Jadi program (olimpiade) 2020 dimulai hari ini kita masih lakukan sendiri-sendiri. Setelah tim CdM terbentuk, itu akan jadi jalur utama kita komunikasi ke cabang olahraga, sekaligus kita akan mengawal proses lolos kualifikasi," kata Okto.
“Sekarang soal tim itu, kita masih menunggu approval dari Kemenpora. Semakin cepat di-approve makin bagus persiapannya,” ujarnya.
KOI menargetkan jumlah atlet yang dikirim ke Olimpiade 2020 bisa melampaui jumlah atlet pada Olimpiade 2016 sebanyak 28 orang. Apalagi beberapa cabang olahraga, seperti angkat besi, bulu tangkis, renang, dan panjat tebing mempunyai peluang besar lolos kualifikasi.
Indonesia baru meloloskan tiga atletnya ke Olimpiade 2020. Tokyo. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari cabang atletik, Riau Ega Agatha dari cabang panahan, dan Vidya Rafika dari cabang menembak.
Sementara beberapa atlet dari cabang lainnya masih harus mengikuti berbagai kejuaraan pra-kualifikasi tersisa hingga April tahun depan guna mendongkrak poin tembus olimpiade 2020. Namun, KOI tetap berharap akan ada beberapa atlet yang mendapatkan wild card tampil di Tokyo nanti.
Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia mengirimkan 28 atlet yang turun di tujuh cabang olahraga, antara lain bulu tangkis, atletik, angkat beban, angkat besi, panahan, dan balap sepeda.
Pada pesta olahraga terakbar itu, Merah Putih berada di peringkat ke-46 dengan koleksi satu medali emas lewat Liliana Natsir/Tontowi Ahmad di cabang bulu tangkis, satu perak melalui Sri Wahyuni di cabang angkat beban, dan satu perunggu lewat Eko Yuli Irawan di angkat besi.
Penanggung jawab prestasi Indonesia di Olimpiade 2020 yang juga merupakan Sekretaris Jenderal KOI, Teuku Arlan Perkasa menuturkan pihaknya saat ini tengah membentuk tim analisis untuk mendata potensi atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo.
"Untuk olimpiade, tim ini akan mulai kerja Januari 2020 guna mendata potensi meloloskan atlet, selanjutnya baru ke potensi medali, lalu ke potensi emas," ujar Arlan di Kantor KOI, Jakarta, Minggu.
Untuk meningkatkan prestasi Indonesia di olimpiade, Arlan mengatakan KOI juga akan mengevaluasi cabang-cabang olahraga yang memang perlu ditingkatkan pembinaannya.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menambahkan setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemenpora terkait tim asistensi dan analisis data, selanjutnya KOI akan menentukan Ketua Kontingen (CdM) untuk Olimpiade 2020 Tokyo.
"Jadi program (olimpiade) 2020 dimulai hari ini kita masih lakukan sendiri-sendiri. Setelah tim CdM terbentuk, itu akan jadi jalur utama kita komunikasi ke cabang olahraga, sekaligus kita akan mengawal proses lolos kualifikasi," kata Okto.
“Sekarang soal tim itu, kita masih menunggu approval dari Kemenpora. Semakin cepat di-approve makin bagus persiapannya,” ujarnya.
KOI menargetkan jumlah atlet yang dikirim ke Olimpiade 2020 bisa melampaui jumlah atlet pada Olimpiade 2016 sebanyak 28 orang. Apalagi beberapa cabang olahraga, seperti angkat besi, bulu tangkis, renang, dan panjat tebing mempunyai peluang besar lolos kualifikasi.
Indonesia baru meloloskan tiga atletnya ke Olimpiade 2020. Tokyo. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari cabang atletik, Riau Ega Agatha dari cabang panahan, dan Vidya Rafika dari cabang menembak.
Sementara beberapa atlet dari cabang lainnya masih harus mengikuti berbagai kejuaraan pra-kualifikasi tersisa hingga April tahun depan guna mendongkrak poin tembus olimpiade 2020. Namun, KOI tetap berharap akan ada beberapa atlet yang mendapatkan wild card tampil di Tokyo nanti.
Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia mengirimkan 28 atlet yang turun di tujuh cabang olahraga, antara lain bulu tangkis, atletik, angkat beban, angkat besi, panahan, dan balap sepeda.
Pada pesta olahraga terakbar itu, Merah Putih berada di peringkat ke-46 dengan koleksi satu medali emas lewat Liliana Natsir/Tontowi Ahmad di cabang bulu tangkis, satu perak melalui Sri Wahyuni di cabang angkat beban, dan satu perunggu lewat Eko Yuli Irawan di angkat besi.