Semarang (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono meminta lima pompa yang berfungsi menyedot air di Kali Sringin, Semarang, Jawa Tengah, bisa beroperasi semuanya paling lambat akhir Januari 2020.
"Memang ada kendala di rumah pompa kali ini, yaitu dari lima yang ada tapi hanya beroperasi satu. Makanya saya minta ganti semua dengan yang baru kelima pompanya," kata Basuki kepada pers di Semarang, Minggu.
Hal itu dikatakan Basuki saat meninjau Rumah Pompa Kali Sringin di Semarang.
Menurutnya, jika beroperasi maksimal maka lima pompa air itu akan mampu menyedot 10.000 liter/detik air.
Satu pompa yang beroperasi saat ini, katanya, juga mengalami sedikit kendala yaitu sambungan pipanya ada yang bocor sealnya, sehingga mesin menyedot hawa yang pada akhirnya air yang disedot tidak optimal.
"Rencananya Selasa lusa sudah akan terpasang pompa baru lagi, sehingga ada dua pompa air yang beroperasi dan satu pompa lagi sedang dirakit," kata Basuki.
Dia mengatakan, dirinya akan secara rinci untuk terus mengawasi perbaikan dan pemasangan pompa air di Kali Sringin ini, karena sangat vital dalam menangani dan mengendalikan air rob dan banjir.
"Saya menilai keberadaan lima pompa air ini sangat penting dan harus beroperasi selama 24 jam. Kalau pompanya tidak sempurna beroperasinya maka penyedotan air terganggu. Apalagi Februari diprediksi turun hujan tinggi," kata Menteri Basuki.
Pompa air di Kali Sringin merupakan salah satu proyek pengendalian banjir dan rob Kota Semarang.
Wilayah terdampak sekitar Rumah Pompa Kali Sringin ada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Genuk dengan 108.252 jiwa dan Kecamatan Gayamsari 10.433 jiwa.
Selain itu ada fasilitas dan kawasan penting, seperti Terminal Terboyo, Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Kawasan Industri Terboyo, Padar Banjardowo, serta jalan nasional ruas Kaligawe-Genuk.
"Memang ada kendala di rumah pompa kali ini, yaitu dari lima yang ada tapi hanya beroperasi satu. Makanya saya minta ganti semua dengan yang baru kelima pompanya," kata Basuki kepada pers di Semarang, Minggu.
Hal itu dikatakan Basuki saat meninjau Rumah Pompa Kali Sringin di Semarang.
Menurutnya, jika beroperasi maksimal maka lima pompa air itu akan mampu menyedot 10.000 liter/detik air.
Satu pompa yang beroperasi saat ini, katanya, juga mengalami sedikit kendala yaitu sambungan pipanya ada yang bocor sealnya, sehingga mesin menyedot hawa yang pada akhirnya air yang disedot tidak optimal.
"Rencananya Selasa lusa sudah akan terpasang pompa baru lagi, sehingga ada dua pompa air yang beroperasi dan satu pompa lagi sedang dirakit," kata Basuki.
Dia mengatakan, dirinya akan secara rinci untuk terus mengawasi perbaikan dan pemasangan pompa air di Kali Sringin ini, karena sangat vital dalam menangani dan mengendalikan air rob dan banjir.
"Saya menilai keberadaan lima pompa air ini sangat penting dan harus beroperasi selama 24 jam. Kalau pompanya tidak sempurna beroperasinya maka penyedotan air terganggu. Apalagi Februari diprediksi turun hujan tinggi," kata Menteri Basuki.
Pompa air di Kali Sringin merupakan salah satu proyek pengendalian banjir dan rob Kota Semarang.
Wilayah terdampak sekitar Rumah Pompa Kali Sringin ada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Genuk dengan 108.252 jiwa dan Kecamatan Gayamsari 10.433 jiwa.
Selain itu ada fasilitas dan kawasan penting, seperti Terminal Terboyo, Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Kawasan Industri Terboyo, Padar Banjardowo, serta jalan nasional ruas Kaligawe-Genuk.