Abu Dhabi (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan akan membantu Indonesia dalam menyiapkan regulasi terkait dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers di Emirates Palace Abu Dhabi, Minggu malam mengatakan pada 10-11 Februari 2020 akan berkumpul sejumlah negara termasuk UEA di Abu Dhabi yang memiliki ”sovereign wealth fund” untuk kemudian berencana masuk ke Indonesia
“Mereka akan masuk ke Indonesia melalui sovereign wealth fund,” kata Luhut.
Untuk itu, Indonesia melalui Menteri BUMN saat ini sedang mulai menyiapkan regulasi atau aspek Undang-Undang yang lebih ramah kepada investasi.
”Termasuk juga Abu Dhabi mereka akan ’hired lawyer’ yang sama untuk melakukan evaluasi apakah ini sudah betul-betul ‘friendly investor’,” katanya.
Namun Luhut menegaskan agar hal itu kemudian tidak disalahtafsirkan oleh sejumlah pihak.
”Jangan juga ditafsirkan kita seperti mau bebas tidak, Putra Mahkota UEA melalui adiknya mengingatkan pokoknya yang ‘lead‘ harus Indonesia, mereka akan bantu. Jadi ini satu tawaran yang sangat bagus sekali,” katanya.
Secara umum, Luhut mengatakan kerja sama dengan UEA cukup berhasil dengan menorehkan deal yang cukup besar atau sekitar 22,89 miliar dolar AS khusus untuk 11 perjanjian business to business.
“Belum pernah ada deal sebesar itu, dan lebih dari pada itu saya melihat tadi waktu tete a tete dan makan malam hubungan pribadi Presiden dengan MBZ betul-betul sangat cair sekali selalu MBZ menghormati Jokowi sebagai big brother,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers di Emirates Palace Abu Dhabi, Minggu malam mengatakan pada 10-11 Februari 2020 akan berkumpul sejumlah negara termasuk UEA di Abu Dhabi yang memiliki ”sovereign wealth fund” untuk kemudian berencana masuk ke Indonesia
“Mereka akan masuk ke Indonesia melalui sovereign wealth fund,” kata Luhut.
Untuk itu, Indonesia melalui Menteri BUMN saat ini sedang mulai menyiapkan regulasi atau aspek Undang-Undang yang lebih ramah kepada investasi.
”Termasuk juga Abu Dhabi mereka akan ’hired lawyer’ yang sama untuk melakukan evaluasi apakah ini sudah betul-betul ‘friendly investor’,” katanya.
Namun Luhut menegaskan agar hal itu kemudian tidak disalahtafsirkan oleh sejumlah pihak.
”Jangan juga ditafsirkan kita seperti mau bebas tidak, Putra Mahkota UEA melalui adiknya mengingatkan pokoknya yang ‘lead‘ harus Indonesia, mereka akan bantu. Jadi ini satu tawaran yang sangat bagus sekali,” katanya.
Secara umum, Luhut mengatakan kerja sama dengan UEA cukup berhasil dengan menorehkan deal yang cukup besar atau sekitar 22,89 miliar dolar AS khusus untuk 11 perjanjian business to business.
“Belum pernah ada deal sebesar itu, dan lebih dari pada itu saya melihat tadi waktu tete a tete dan makan malam hubungan pribadi Presiden dengan MBZ betul-betul sangat cair sekali selalu MBZ menghormati Jokowi sebagai big brother,” katanya.