Manokwari (ANTARA) - Seorang bocah berusia 11 tahun dilaporkan hilang diduga terjatuh dari kapal saat menempuh perjalanan dari Pelabuhan Wasior, Teluk Wondama menuju Manokwari Provinsi Papua Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey di Manokwari, Selasa, sesuai laporan yang disampaikan Polres Manokwari Selatan, korban diketahui bernama Alberto Tenau, warga Manokwari.
Pada Senin (3/2) dini hari, korban bersama keluarganya melakukan perjalanan dari Wasior menuju Manokwari dengan menumpang KM Sabuk Nusantara 81.
"Saat kapal memasuki wilayah Teluk Cenderawasih tepatnya di Tanjung Oransbari, Manokwari Selatan terjadi gelombang lalu korban mabuk laut. Saat itulah, diduga anak itu naik ke atas anjungan kapal," ucap Krey.
Keluarga korban mengetahui Alberto hilang saat kapal sudah sandar di pelabuhan Manokwari. Dari keterangan yang digali, waktu naik ke Anjungan, tidak ada saksi atau pun keluarga yang menemani korban.
Menyusul peristiwa tersebut, lanjut Mathias, keluarga korban sudah berupaya melakukan pencaharian terhadap korban. Penyisiran dilakukan di sepanjang pesisir laut Teluk Cenderawasih dari Manokwari, Oransbari hingga ke Ransiki, Manokwari Selatan.
Hingga saat ini, Alberto belum ditemukan dan pihak keluarga belum memperoleh kabar terkait keberadaannya.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Hairul mengutarakan, menindaklanjuti peristiwa itu Tim Search and Rescue (SAR) pada Senin (3/2) telah bersiap melakukan pencairan, namun karena informasi terkait insiden tersebut masih simpang siur maka upaya pencarian diurungkan.
"Kemarin Tim SAR sudah sempat keluar sampe di perairan Maruni. Kita kembali karena belum ada kejelasan dan tidak ada laporan lanjutan mengenai kejadian itu," ucap Hairul.
Selain itu, kata dia, Basarnas Manokwari pun berkoordinasi dengan PT Pelayaran Indonesia. Itu dilakukan untuk memastikan benar dan tidaknya kecelakaan tersebut.
Dalam koordinasi itu, pihaknya memperoleh keterangan bahwa Kru KM Sabuk Nusantara baru menerima kabar hilang itu saat kapal telah berada di Manokwari. Pihak kapal juga telah melakukan mengecek ulang CCTV yang disaksikan ibu dan keluarganya korban.
Dari rekaman CCTV tidak ditemukan indikasi korban jatuh ke laut sehingga ada kemungkinan anak tersebut terpisah saat debarkasi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey di Manokwari, Selasa, sesuai laporan yang disampaikan Polres Manokwari Selatan, korban diketahui bernama Alberto Tenau, warga Manokwari.
Pada Senin (3/2) dini hari, korban bersama keluarganya melakukan perjalanan dari Wasior menuju Manokwari dengan menumpang KM Sabuk Nusantara 81.
"Saat kapal memasuki wilayah Teluk Cenderawasih tepatnya di Tanjung Oransbari, Manokwari Selatan terjadi gelombang lalu korban mabuk laut. Saat itulah, diduga anak itu naik ke atas anjungan kapal," ucap Krey.
Keluarga korban mengetahui Alberto hilang saat kapal sudah sandar di pelabuhan Manokwari. Dari keterangan yang digali, waktu naik ke Anjungan, tidak ada saksi atau pun keluarga yang menemani korban.
Menyusul peristiwa tersebut, lanjut Mathias, keluarga korban sudah berupaya melakukan pencaharian terhadap korban. Penyisiran dilakukan di sepanjang pesisir laut Teluk Cenderawasih dari Manokwari, Oransbari hingga ke Ransiki, Manokwari Selatan.
Hingga saat ini, Alberto belum ditemukan dan pihak keluarga belum memperoleh kabar terkait keberadaannya.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, Hairul mengutarakan, menindaklanjuti peristiwa itu Tim Search and Rescue (SAR) pada Senin (3/2) telah bersiap melakukan pencairan, namun karena informasi terkait insiden tersebut masih simpang siur maka upaya pencarian diurungkan.
"Kemarin Tim SAR sudah sempat keluar sampe di perairan Maruni. Kita kembali karena belum ada kejelasan dan tidak ada laporan lanjutan mengenai kejadian itu," ucap Hairul.
Selain itu, kata dia, Basarnas Manokwari pun berkoordinasi dengan PT Pelayaran Indonesia. Itu dilakukan untuk memastikan benar dan tidaknya kecelakaan tersebut.
Dalam koordinasi itu, pihaknya memperoleh keterangan bahwa Kru KM Sabuk Nusantara baru menerima kabar hilang itu saat kapal telah berada di Manokwari. Pihak kapal juga telah melakukan mengecek ulang CCTV yang disaksikan ibu dan keluarganya korban.
Dari rekaman CCTV tidak ditemukan indikasi korban jatuh ke laut sehingga ada kemungkinan anak tersebut terpisah saat debarkasi.