Semarang (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah mencanangkan Bulan Koin Muktamar Nahdlatul Ulama (NU).

"Kami canangkan Bulan Koin Muktamar NU dimulai dari sini, dari DPW, FPKB DPRD provinsi, kemudian bergerak ke kabupaten/kota, sampai ke pengurus PAC dan ranting," kata Ketua DPW PKB Jawa Tengah K.H. Yusuf Chudlori di Semarang, Kamis.

Menurut dia, semua anggota fraksi wajib bergerak dan berpartisipasi pada bulan koin Muktamar NU.

"Setelah terwujud, nanti akan diserahkan pada panitia muktamar, melalui NU Jateng," ujarnya.

Pencanangan Bulan Koin Muktamar NU dilakukan bersamaan dengan tahlil bersama untuk almarhum K.H. Sholahudin Wahid (Gus Sholah) dan para pendiri NU di Kantor DPW PKB Jateng di Semarang, Rabu (5/2) malam.

Acara tersebut dihadiri Rais Syuriah PWNU Jateng K.H. Ubaidullah Shodaqoh, Sekretaris PWNU Jateng K.H. Hudallah Ridwan, Wakil Ketua PWNU K.H. Mahsun, dan para Ketua Badan Otonom NU

Hadir pula Dewan Syuro DPW PKB Jateng KH Haidar Muhaiminan Gunardo, K.H. Badawi Basyir, K.H. Tadzkir, Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman, dan anggota FPKB DPRD Jateng.

Gus Yusuf, sapaan akrab K.H. Yusuf Chludori, mengatakan bahwa upaya menghadirkan para sesepuh tersebut, selain untuk bersama-sama menggelar tahlilan, juga untuk mendengarkan fatwa dan nasihat.

"Satu kebanggaan dan kebahagiaan semua bisa hadir. Kami berharap doa dukungan dan masukan," katanya.

Apalagi, kata Gus Yusuf, PKB Jateng akan mengikuti pilkada di 21 kabupaten/kota pada 2020.

"Ini perjuangan tidak ringan, akan jadi ringan jika ada kebersamaan untuk sukseskan kader-kader terbaik NU dalam pilkada. Kader yang diusung bisa berhasil di daerahnya," ujarnya.

Rais Syuriah PWNU Jateng K.H. Ubaidullah Shodaqoh menyebutkan ada nilai historis yang tidak bisa dilupakan dalam pembentukan PKB, yakni untuk membawa aspirasi dari NU.

Memasuki usia 100 tahun atau 1 abad, kata Gus Ubed, harus ada kepemimpinan yang kuat dan bisa mengimplementasikan gagasan-gagasan NU.

"Juga harus satu gerakan terus menerus, tidak boleh berhenti. Ini menjadi tantangan ke depan," katanya. ***2***

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024