Jayapura (ANTARA) - Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, menyampaikan turut berduka-cita atas gugurnya 12 prajurit TNI AD yang terjadi pada kecelakaan helikopter Mil Mi-17V5 pada Juni 2019 dan baru ditemukan reruntuhan dan jenazahnya di sekitar Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dalam pekan ini.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Jayapura, Sabtu siang, jenderal bintang dua polisi itu melihat langsung proses evakuasi jenazah belasan prajurit TNI AD tiba dari Kabupaten Pegunungan Bintang ke Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIT.
"Saya mewakili pimpinan Polri serta Polda Papua mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya 12 prajurit TNI atas kecelakaan helicopter yang terjadi pada bulan Juni 2019 di sekitar Pegunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang," katanya.
"Kepada para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah mengahadapi segala cobaan yang diberikan. Kami mengapresiasi kepada para prajurit bahwa mereka telah melakukan yang terbaik selama bertugas di Papua semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima segala amal ibadah yang telah dibuat semasa hidupnya," katanya,
Kepolisian Indonesia, dalam hal ini Polda Papua dan jajaran di lapangan, kata dia, ikut serta membantu mencari dan evakuasi belasan prajurit TNI AD itu.
"Kami pihak kepolisian akan membantu penuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan para korban maupun keluarga mulai dari proses evakuasi sampai dengan identifikasi di RS Bhayangkara Jayapura," katanya.
Pada Jumat, 28 Juni 2019, telah diterima informasi dari Basis Operasi Pangkalan Udara TNI AU Silas Papare di Sentani, Kabuparen Jayapura, sekitar pukul 14.00 WIT bahwa helikopter Mil Mi-17V5 milik TNI AD hilang kontak saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
Helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi distribusi logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan indonesia di Odi, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pos Okbibab sendiri merupakan salah satu pos yang berada di perbatasan Indonesia-PNG yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat atau helikopter, dan dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Jayapura, Sabtu siang, jenderal bintang dua polisi itu melihat langsung proses evakuasi jenazah belasan prajurit TNI AD tiba dari Kabupaten Pegunungan Bintang ke Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIT.
"Saya mewakili pimpinan Polri serta Polda Papua mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya 12 prajurit TNI atas kecelakaan helicopter yang terjadi pada bulan Juni 2019 di sekitar Pegunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang," katanya.
"Kepada para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah mengahadapi segala cobaan yang diberikan. Kami mengapresiasi kepada para prajurit bahwa mereka telah melakukan yang terbaik selama bertugas di Papua semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima segala amal ibadah yang telah dibuat semasa hidupnya," katanya,
Kepolisian Indonesia, dalam hal ini Polda Papua dan jajaran di lapangan, kata dia, ikut serta membantu mencari dan evakuasi belasan prajurit TNI AD itu.
"Kami pihak kepolisian akan membantu penuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan para korban maupun keluarga mulai dari proses evakuasi sampai dengan identifikasi di RS Bhayangkara Jayapura," katanya.
Pada Jumat, 28 Juni 2019, telah diterima informasi dari Basis Operasi Pangkalan Udara TNI AU Silas Papare di Sentani, Kabuparen Jayapura, sekitar pukul 14.00 WIT bahwa helikopter Mil Mi-17V5 milik TNI AD hilang kontak saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
Helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi distribusi logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan indonesia di Odi, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pos Okbibab sendiri merupakan salah satu pos yang berada di perbatasan Indonesia-PNG yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat atau helikopter, dan dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.