Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua telah mengusulkan normalisasi Kali Uwe kepada Kementerian PUPR melalui Balai Sungai agar ratusan masyarakat di kawasan itu terhindar dari banjir.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengaku telah memerintahkan Dinas PU Jayawijaya untuk membuat proposal.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan provinsi maupun dari PUPR untuk bagaimana bisa meluruskan aliran air Kali Uwe," katanya.
Jhon Banua mengatakan saat ini pemerintah provinsi sedang memasang bronjong atau talud di beberapa ruas, namun masih ada sejumlah titik yang perlu dipasang tanggul atau talud lagi.
"Dari pemprov sudah turun untuk melakukan perbaikan-perbaikan di jalan yang terputus," katanya.
Akibat abrasi Kali Uwe, jalan penghubung antara Distrik Welesi dan Distrik Wouma terputus dan mengancam sejumlah warga yang tinggal di pinggiran kali tersebut.
Pascaabrasi yang mengikis pinggiran Kali Uwe tiga tahun lalu, akses jalan menuju Distrik Welesi yang merupakan pusat pagelaran FBLB sempat tidak bisa dilalui kendaraannya.
Sebelumnya Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengatakan penggalian material yang setiap saat dilakukan di Kali Uwe juga berdampak terhadap putusnya jembatan dan mengancam Bandara Wamena.
"Sudah ada surat bupati kepada mereka yang punya hak ulayat untuk tidak lakukan penggalian karena kita lihat potensi bencana sangat besar sekali untuk Bandara Wamena," katanya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengaku telah memerintahkan Dinas PU Jayawijaya untuk membuat proposal.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan provinsi maupun dari PUPR untuk bagaimana bisa meluruskan aliran air Kali Uwe," katanya.
Jhon Banua mengatakan saat ini pemerintah provinsi sedang memasang bronjong atau talud di beberapa ruas, namun masih ada sejumlah titik yang perlu dipasang tanggul atau talud lagi.
"Dari pemprov sudah turun untuk melakukan perbaikan-perbaikan di jalan yang terputus," katanya.
Akibat abrasi Kali Uwe, jalan penghubung antara Distrik Welesi dan Distrik Wouma terputus dan mengancam sejumlah warga yang tinggal di pinggiran kali tersebut.
Pascaabrasi yang mengikis pinggiran Kali Uwe tiga tahun lalu, akses jalan menuju Distrik Welesi yang merupakan pusat pagelaran FBLB sempat tidak bisa dilalui kendaraannya.
Sebelumnya Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengatakan penggalian material yang setiap saat dilakukan di Kali Uwe juga berdampak terhadap putusnya jembatan dan mengancam Bandara Wamena.
"Sudah ada surat bupati kepada mereka yang punya hak ulayat untuk tidak lakukan penggalian karena kita lihat potensi bencana sangat besar sekali untuk Bandara Wamena," katanya.