Sentani, Papua (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Papua memberikan promosi kesehatan dan kebersihan kepada anak-anak dan warga agar tetap menjaga kesehatan dan lingkungannya di pengungsian Toladan, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura di masa pemulihan banjir bandang.
"Promkes yang dilakukan relawan PMI untuk membiasakan anak sejak dini dini menjaga kebersihan, salah satunya dengan memperkenalkan cara sederhana seperti mencuci tangan yang benar," kata Ketua Harian PMI Papua Zakius Degei melalui sambungan telepon, Kamis.
Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi bagaimana cara menjaga pola hidup sehat dan bersih dengan mensimulasikan cuci tangan sebelum makan, mandi dengan menggunakan sabun tidak bermain air kotor.
Menurutnya, adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa teredukasi dan mandiri akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, apalagi di lokasi pengungsian rawan penyebaran penyakit seperti diare, demam berdarah dengue (DBD) dan lainnya.
"Mereka harus membiasakan diri untuk menjaga kebersihan minimalnya untuk sendiri, tapi kami juga berharap apa yang telah kami edukasikan kepada mereka bisa disosialisasikan kembali ke orang lain," tambahnya.
Zakius mengatakan selain melakukan promkes juga melakukan pengasapan atau fogging di beberapa titik untuk menjaga penyebaran penyakit DBD dan malaria yang disebabkan vektor nyamuk akibat lingkungan tidak bersih.
Kemudian di lokasi pengungsian, PMI juga memberikan pelayanan air bersih melalui distribusi air bersih serta tandonisasi dan pembuatan toilet sesuai standar darurat.
"Promkes yang dilakukan relawan PMI untuk membiasakan anak sejak dini dini menjaga kebersihan, salah satunya dengan memperkenalkan cara sederhana seperti mencuci tangan yang benar," kata Ketua Harian PMI Papua Zakius Degei melalui sambungan telepon, Kamis.
Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi bagaimana cara menjaga pola hidup sehat dan bersih dengan mensimulasikan cuci tangan sebelum makan, mandi dengan menggunakan sabun tidak bermain air kotor.
Menurutnya, adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa teredukasi dan mandiri akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, apalagi di lokasi pengungsian rawan penyebaran penyakit seperti diare, demam berdarah dengue (DBD) dan lainnya.
"Mereka harus membiasakan diri untuk menjaga kebersihan minimalnya untuk sendiri, tapi kami juga berharap apa yang telah kami edukasikan kepada mereka bisa disosialisasikan kembali ke orang lain," tambahnya.
Zakius mengatakan selain melakukan promkes juga melakukan pengasapan atau fogging di beberapa titik untuk menjaga penyebaran penyakit DBD dan malaria yang disebabkan vektor nyamuk akibat lingkungan tidak bersih.
Kemudian di lokasi pengungsian, PMI juga memberikan pelayanan air bersih melalui distribusi air bersih serta tandonisasi dan pembuatan toilet sesuai standar darurat.