Timika (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dioperasikan oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Timika, Papua setiap hari membutuhkan konsumsi pasokan bahan bakar solar 155 ton.
Manajer PLN UP3 Timika Hotman Ambarita di Timika, Jumat, mengatakan solar itu untuk menghidupkan puluhan diesel, baik yang disewa dari pihak ketiga maupun milik PLN.
"Setiap harinya kami butuh 155 ton. Yang disalurkan oleh Pertamina dari Jober Pomako hanya 300 ton. Jadi, cadangannya hanya untuk satu hari ke depan. Padahal kapasitas tanki kami bisa menampung sampai 1.500 ton," katanya.
Dengan kondisi pasokan solar yang terbatas dari Pertamina Jober Pomako itu, Hotman berharap, tidak terjadi hambatan pelayanan kelistrikan di daerah itu.
"Kita berharap demikian, karena dengan kondisi cadangan hanya satu hari itu sangat rentan. Kalau ada hambatan dalam hal suplai solar dari Pertamina Jober Pomako ke PLTD Timika tentu akan berdampak kepada pelayanan kepada pengguna jasa kelistrikan di Timika. Kalau semua tanki kami terisi penuh, cadangannya bisa sampai tujuh atau delapan hari ke depan," katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui alasan pasokan solar ke PLTD Timika yang hanya dijatah 300 ton per hari.
"Kami tidak tahu apakah ada hambatan di Jober Pomako, yang jelas kami hanya dijatah 300 ton per hari dengan kebutuhan per hari mencapai 155 ton," ujarnya.
Saat ini, kapasitas listrik yang tersedia di PLN Timika 30 megawatt, dengan beban puncak 25-26 megawatt. Jumlah pelanggan PLN Timika kini lebih dari 57.000 pelanggan, sudah termasuk pelanggan listrik di Asmat yang mencapai 3.900 pelanggan dan Dekai, Kabupaten Yahukimo 2.000 pelanggan.
Sejak satu pekan terakhir, PLN Timika juga mendapat pasokan daya sekitar delapan megawatt dari PLTMG Pomako.
Namun, pengoperasian PLTMG Pomako tersebut baru tahap ujicoba dan akan dihentikan mulai Sabtu (29/2) untuk evaluasi hingga terbitnya rekomendasi layak operasi sebelum dioperasikan secara resmi.
Guna mendukung ketersediaan listrik di Kota Timika, terutama menghadapi PON XX Papua pada Oktober hingga November mendatang, PLN melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Power, telah membangun PLTMG di kawasan Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur.
Dari rencana keseluruhan mencapai 50 megawatt, tahun ini PLTMG Pomako ditargetkan mengoperasikan 10 megawatt, sedangkan sisanya, 40 megawatt akan dibangun secara bertahap mulai 2021.
Manajer PLN UP3 Timika Hotman Ambarita di Timika, Jumat, mengatakan solar itu untuk menghidupkan puluhan diesel, baik yang disewa dari pihak ketiga maupun milik PLN.
"Setiap harinya kami butuh 155 ton. Yang disalurkan oleh Pertamina dari Jober Pomako hanya 300 ton. Jadi, cadangannya hanya untuk satu hari ke depan. Padahal kapasitas tanki kami bisa menampung sampai 1.500 ton," katanya.
Dengan kondisi pasokan solar yang terbatas dari Pertamina Jober Pomako itu, Hotman berharap, tidak terjadi hambatan pelayanan kelistrikan di daerah itu.
"Kita berharap demikian, karena dengan kondisi cadangan hanya satu hari itu sangat rentan. Kalau ada hambatan dalam hal suplai solar dari Pertamina Jober Pomako ke PLTD Timika tentu akan berdampak kepada pelayanan kepada pengguna jasa kelistrikan di Timika. Kalau semua tanki kami terisi penuh, cadangannya bisa sampai tujuh atau delapan hari ke depan," katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui alasan pasokan solar ke PLTD Timika yang hanya dijatah 300 ton per hari.
"Kami tidak tahu apakah ada hambatan di Jober Pomako, yang jelas kami hanya dijatah 300 ton per hari dengan kebutuhan per hari mencapai 155 ton," ujarnya.
Saat ini, kapasitas listrik yang tersedia di PLN Timika 30 megawatt, dengan beban puncak 25-26 megawatt. Jumlah pelanggan PLN Timika kini lebih dari 57.000 pelanggan, sudah termasuk pelanggan listrik di Asmat yang mencapai 3.900 pelanggan dan Dekai, Kabupaten Yahukimo 2.000 pelanggan.
Sejak satu pekan terakhir, PLN Timika juga mendapat pasokan daya sekitar delapan megawatt dari PLTMG Pomako.
Namun, pengoperasian PLTMG Pomako tersebut baru tahap ujicoba dan akan dihentikan mulai Sabtu (29/2) untuk evaluasi hingga terbitnya rekomendasi layak operasi sebelum dioperasikan secara resmi.
Guna mendukung ketersediaan listrik di Kota Timika, terutama menghadapi PON XX Papua pada Oktober hingga November mendatang, PLN melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Power, telah membangun PLTMG di kawasan Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur.
Dari rencana keseluruhan mencapai 50 megawatt, tahun ini PLTMG Pomako ditargetkan mengoperasikan 10 megawatt, sedangkan sisanya, 40 megawatt akan dibangun secara bertahap mulai 2021.