Jayapura (ANTARA) - Legislator DPR RI asal Papua Komarudin Watubun menyinggung soal sisa-sisa bangkai mobil atau kendaraan roda empat yang masih menumpuk di sejumlah ruas jalan saat terjadi kerusuhan soal September 2019.

"Waktu kunjungan awal bulan ini bersama ketua dan anggota MPR RI di Wamena, saya lihat ada sejumlah bekas atau bangkai mobil di jalan, saya tidak tahu siapa yang punya tugas itu, padahal sudah enam bulan lebih dari kasus awal," kata politisi PDIP ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa.

Menurut dia, sisa-sisa bangkai mobil yang terbakar saat kerusuhan pada tahun lalu, seperti menggambarkan suatu wilayah konflik di daerah Timur Tengah.

"Sisa-sisa bangkai kendaraan ini macam perang di Suriah, ini sebetulnya bisa dibersihkan, bisa dikerahkan siapa saja, dalam satu dua hari pasti selesai, tapi saya tidak tahu apakah kewenangan itu pemerintah pusat atau daerah," katanya.

Politisi PDIP itu mengaku saat berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya sempat masuk ke dalam salah satu bekas bengkel yang terbakar dan sedang dibangun kembali oleh para pengusaha asli Papua.

"Mungkin supaya tidak terkesan horor dan tidak trauma yang berkepanjangan, mungkin baiknya harus segera diambil tindakan pembersihan, kan sayang kalau presiden turun, pejabat pusat turun, baru puing-puing masih ada disitu, masih berhamburan, terkesan kondisi belum normal," katanya.

Mengenai rehabilitasi rumah toko (ruko) ataupun gedung yang terbakar saat kerusuhan lalu, yang pembangunannya dilakukan oleh pengusaha asli Papua, Komarudin mengapresiasi hal itu.

"Oh sangat baik, artinya memberdayakan anak-anak asli Papua. Dan saya waktu kunjungan sempat bertemu dengan beberapa pengusaha anak asli Papua, mereka mengaku mendapatkan pekerjaan itu dari Wamena PUPR," katanya.

 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024