Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua telah merampungkan pembangunan gedung sekolah yang layak SD Landia, Distrik Pelebaga untuk mengantikan bangunan lama yang terbuat dari papan dan mengalami kerusakan di berbagai sisi gedung.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Jumat, mengatakan tiga ruang kelas baru itu sudah mulai dimanfaatkan.
"Saat itu sekolah pun tidak layak, bagaimana kita mau paksa anak-anak kita sekolah. Tetapi sekarang sudah ada bangunan tiga ruangan yang baru dan permanen," katanya.
Jhon mengatakan, sudah menjadi komitmen bersama dengan wakil bupati untuk menghidupkan pendidikan di Kabupaten. Jayawijaya
Dengan pembangunan ruang kelas baru, lebih kurang 100 anak di sekitaran SD Kampung Landia yang sebelumnya tidak mengenyam pendidikan mulai bersekolah.
Pemerintah juga telah menempatkan sejumlah guru yang didatangkan dari program Indonesia cerdas di sekolah tersebut.
"Ada guru Indonesia cerdas, ditambah dengan guru lokal dan kepala sekolah jadi saya pikir tahapan pendidikan sudah berjalan di sini," katanya.
100-an anak di sekitar SD ini sebelumnya tidak mengenyam pendidikan akibat ruang kelas tidak layak dan tidak adanya guru.
Bupati Jhon dan Wakil Bupati Marthin yang saat itu melakukan kunjungan kerja ke sana, langsung mengganti kepala sekolah karena tidak berada di tempat tugas.
"Pendidikan tidak jalan cukup lama karena kepala sekolah tidak pernah ada di tempat. Tahun ajaran baru kita sudah aktifkan. Saya sudah panggil kepala sekolah (yang baru) dan sudah siap, guru honor juga ada dua untuk bisa menjalankan proses belajar mengajar," katanya saat itu.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Jumat, mengatakan tiga ruang kelas baru itu sudah mulai dimanfaatkan.
"Saat itu sekolah pun tidak layak, bagaimana kita mau paksa anak-anak kita sekolah. Tetapi sekarang sudah ada bangunan tiga ruangan yang baru dan permanen," katanya.
Jhon mengatakan, sudah menjadi komitmen bersama dengan wakil bupati untuk menghidupkan pendidikan di Kabupaten. Jayawijaya
Dengan pembangunan ruang kelas baru, lebih kurang 100 anak di sekitaran SD Kampung Landia yang sebelumnya tidak mengenyam pendidikan mulai bersekolah.
Pemerintah juga telah menempatkan sejumlah guru yang didatangkan dari program Indonesia cerdas di sekolah tersebut.
"Ada guru Indonesia cerdas, ditambah dengan guru lokal dan kepala sekolah jadi saya pikir tahapan pendidikan sudah berjalan di sini," katanya.
100-an anak di sekitar SD ini sebelumnya tidak mengenyam pendidikan akibat ruang kelas tidak layak dan tidak adanya guru.
Bupati Jhon dan Wakil Bupati Marthin yang saat itu melakukan kunjungan kerja ke sana, langsung mengganti kepala sekolah karena tidak berada di tempat tugas.
"Pendidikan tidak jalan cukup lama karena kepala sekolah tidak pernah ada di tempat. Tahun ajaran baru kita sudah aktifkan. Saya sudah panggil kepala sekolah (yang baru) dan sudah siap, guru honor juga ada dua untuk bisa menjalankan proses belajar mengajar," katanya saat itu.