Jayapura (ANTARA) - Direktur Intelkam Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare bertemu dengan tokoh adat Keerom membahas situasi kamtibmas menjelang Pilkada 2020 sekaligus memberikan penjelasan tentang penerimaan Bintara Noken Polri.
"Dalam rangka menyikapi situasi menjelang, saat, dan pascapilkada, Polda Papua melakukan kunjungan dan pemantauan di 11 kabupaten yang melaksanakan pilkada serentak. Salah satunya adalah Kabupaten Keerom dan saya mewakili Kapolda Papua bertemu dengan Dewan Adat Kabupaten Keerom," kata mantan Kapolres Jayapura Kota itu, Minggu.
Alfred Papare mengapresiasi masyarakat Keerom melalui Dewan Adat yang telah berkontribusi menjaga Kabupaten Keerom tetap kondusif, tidak terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang seperti isu rasisme beberapa waktu lalu.
"Masyarakat Keerom menjaga situasi kamtibmas selalu kondusif, ini semua tidak terlepas dari peran Dewan Adat, semoga situasi ini tetap terjaga sampai pelaksanaan dan pascapilkada," katanya.
"Bilamana ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu kamtibmas di Kabupaten Keerom, kami meminta kepada Dewan adat untuk berkomunikasi dengan pihak kepolisian baik di Polsek maupun di Polres," kata Alfred.
Pada memontum ini, Alfred juga memberikan penjelasan tentang adanya penerimaan Bintara Noken Polri, yang merupakan program khusus Kapolri bagi anak-anak Papua yang ingin menjadi polisi.
Menurut dia, tahap pertama ini akan dididik sebanyak 250 orang di SPN Jayapura, semoga tahun-tahun berikutnya program ini terus ada.
"Kepada bapak dan ibu yang memiliki putra yang ingin mengabdikan diri di kepolisian, mulai dari sekarang siapkan anak-anak kita, mulai dari kesehatan, jasmani, dan akademiknya, hal ini bisa dikoordinasikan dengan pihak Polres Keerom," kata Kombes Pol Alfred.
Ketua Dewan Adat Keerom Servo Tuamis menyambut baik kedatangan pihak Polda Papua yang mau duduk di "para-para" milik dewan adat.
"Terima kasih atas kehadiran Bapak Direktur Intelkam yang mewakili Kapolda Papua. Dengan kehadiran Pak Direktur Intelkam di kampung ini, memberikan harapan bagi anak-anak Kabupaten Keerom yang ikut seleksi Bintara Noken Polri untuk kiranya dapat diperhatikan, sehingga nantinya akan menjadi kebanggaan kami juga sebagai tua-tua Adat di Kabupaten Keerom," katanya.
"Dalam rangka menyikapi situasi menjelang, saat, dan pascapilkada, Polda Papua melakukan kunjungan dan pemantauan di 11 kabupaten yang melaksanakan pilkada serentak. Salah satunya adalah Kabupaten Keerom dan saya mewakili Kapolda Papua bertemu dengan Dewan Adat Kabupaten Keerom," kata mantan Kapolres Jayapura Kota itu, Minggu.
Alfred Papare mengapresiasi masyarakat Keerom melalui Dewan Adat yang telah berkontribusi menjaga Kabupaten Keerom tetap kondusif, tidak terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang seperti isu rasisme beberapa waktu lalu.
"Masyarakat Keerom menjaga situasi kamtibmas selalu kondusif, ini semua tidak terlepas dari peran Dewan Adat, semoga situasi ini tetap terjaga sampai pelaksanaan dan pascapilkada," katanya.
"Bilamana ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu kamtibmas di Kabupaten Keerom, kami meminta kepada Dewan adat untuk berkomunikasi dengan pihak kepolisian baik di Polsek maupun di Polres," kata Alfred.
Pada memontum ini, Alfred juga memberikan penjelasan tentang adanya penerimaan Bintara Noken Polri, yang merupakan program khusus Kapolri bagi anak-anak Papua yang ingin menjadi polisi.
Menurut dia, tahap pertama ini akan dididik sebanyak 250 orang di SPN Jayapura, semoga tahun-tahun berikutnya program ini terus ada.
"Kepada bapak dan ibu yang memiliki putra yang ingin mengabdikan diri di kepolisian, mulai dari sekarang siapkan anak-anak kita, mulai dari kesehatan, jasmani, dan akademiknya, hal ini bisa dikoordinasikan dengan pihak Polres Keerom," kata Kombes Pol Alfred.
Ketua Dewan Adat Keerom Servo Tuamis menyambut baik kedatangan pihak Polda Papua yang mau duduk di "para-para" milik dewan adat.
"Terima kasih atas kehadiran Bapak Direktur Intelkam yang mewakili Kapolda Papua. Dengan kehadiran Pak Direktur Intelkam di kampung ini, memberikan harapan bagi anak-anak Kabupaten Keerom yang ikut seleksi Bintara Noken Polri untuk kiranya dapat diperhatikan, sehingga nantinya akan menjadi kebanggaan kami juga sebagai tua-tua Adat di Kabupaten Keerom," katanya.