Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo telah menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk menyiapkan gedung-gedung di daerah yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi atau karantina cadangan bagi pasien COVID-19.

"Saya melihat daerah sudah menyiapkan rumah sakit, tapi saya sudah sampaikan ke Mendagri untuk juga menyiapkan gedung-gedung yang mungkin bisa dipakai untuk karantina, isolasi, kalau memang RS tidak mencukupi," ujar Presiden dalam konferensi pers melalui video conference di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Presiden menilai daerah memiliki tempat-tempat atau bangunan diklat yang cukup banyak dan dapat digunakan sebagai tempat isolasi jika diperlukan.

"Saya rasa daerah punya tempat-tempat diklat yang banyak. Itu saya rasa bisa dipakai untuk plan ke-2, ke-3," ujar Presiden.

Pada Jumat hari ini, pemerintah menyatakan telah memulai rapid test massal COVID-19, yang diprioritaskan di daerah yang berdasarkan hasil pemetaan dianggap paling rawan, seperti wilayah Jakarta Selatan.

Seiring dengan hal tersebut, pemerintah juga menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran sebagai bangunan tempat isolasi yang dapat menampung ribuan pasien COVID-19.

Presiden menyampaikan bahwa Wisma Atlet di Kemayoran akan siap digunakan mulai Sabtu 21 Maret 2020.

Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan Pulau Sebaru dan Pulau Galang sebagai tempat karantina dan observasi pasien COVID-19.

"Kapasitas RS dan RS rujukan akan ditambah dari sisi ruang, kapasitas dan SDM. RS TNI/Polri dan BUMN di daerah terinfeksi juga telah disiapkan sebagai RS COVID-19. RS swasta juga akan diajak serta berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya," tutur Presiden menjelaskan.
 


Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024