Wamena (ANTARA) - Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah, Papua, minta kapolri dan panglima TNI tidak menarik pasukan yang ditugaskan di Papua selama wabah corona masih mengancam.

Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom saat di Wamena, Minggu, mengharapkan tidak ada pergantian personel baru yang masuk selain yang sudah ada.

"Semua penugasan TNI/Polri di pegunungan ini, kami minta kepada panglima/kapolri, kapolda, tidak diganti. Tidak ada pergantian dengan yang baru sampai ini (wabah corona) mereda," katanya.

Menurut dia, jika memang personel yang sementara berada di Papua harus ditarik maka tidak harus digantikan dengan yang baru.

"Kalau diganti maka tidak ada pergantian (yang menggantikan). Mereka (yang lama) ini boleh pulang," kata Befa yang juga Bupati Kabupaten Lanny Jaya.

Permintaan tersebut merupakan upaya pemerintah delapan kabupaten di pegunungan untuk mencegah masuknya corona ke pegunungan.

"Itu permintaan dari asosiasi bupati, jadi orang yang datang, bukan hanya orang pendatang saja, orang Papua juga," katanya.

Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Papua meliputi Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Yalimo, Yahukimo, Lanny Jaya, Nduga, Mamberamo Tengah dan Puncak Jaya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024