Surabaya (ANTARA) - Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang beralamat di Jalan Raya Kendangsari Industri Surabaya dijadikan tempat memroduksi masker serta pembuatan wastafel portabel.

"Kami sengaja menjadikan kantor sebagai tempat membuat masker sebagai upaya menekan kelangkaan masker sekarang akibat COVID-19," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Pihaknya mengaku bergerak menghimpun penjahit rumahan untuk memroduksi masker dan mengorganisasi sejumlah tukang las membuat sarana cuci tangan dari gentong air.

Menurut dia, membeli kain, menghadirkan penjahit rumahan dan membuat masker sendiri bisa membantu ekonomi penjahit yang usahanya sepi karena wabah ini serta mengatasi kelangkaan masker.

Untuk sarana tempat cuci tangan, kata dia, PDIP Jatim menyiapkannya paket lengkap, yaitu gentong air kapasitas 120 liter beserta keran air dan rangka dudukannya dari bahan pelat besi.

"Kami ingin membuktikan, bahwa dengan bergotong royong, bersatunya partai dan rakyat maka masalah apapun termasuk wabah COVID-19 bisa teratasi," ucapnya.

Ketua DPRD Jatim itu menyampaikan masker dan wastafel portabel tersebut akan dibagikan ke masyarakat secara gratis melalui 38 DPC dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berjejaring.

"Begitu sudah ada yang jadi sekian ribu maka segera kami distribusikan. Untuk hari ini misalnya, kami dapat 5.000 lembar masker," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Jatim SW Nugroho menambahkan untuk pembuatan masker pihaknya melibatkan sekitar 50-an penjahit.

"Kegiatan ini sudah berjalan empat hari dan kami targetkan 1-2 juta masker," katanya.

Untuk menjaga kebersihan masker yang diproduksi maka DPD PDIP Jatim melibatkan tenaga medis dalam pengawasannya, termasuk menerapkan protokol cegah virus Corona di area setempat.

Masker yang jadi, kata dia, sebelum dikemas dalam plastik, juga disemprot disinfektan.

"Setelah penjahit pulang kerja, tempat penjahitan disemprot disinfektan dan dikunci untuk kemudian dipergunakan keesokan harinya," tuturnya.

Pewarta : Fiqih Arfani
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024