Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan dr Adeline Devita menyarankan penderita diabetes (diabetesi) untuk mengonsumsi makanan rendah indeks glikemik, zat karbohidrat dalam gula darah agar tubuh tetap sehat dan bugar walaupun beraktivitas selama berpuasa.
"Saat berpuasa agar fit sepanjang hari, walaupun beraktivitas, sebaiknya ketika sahur dan berbuka puasa diabetesi dianjurkan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah," katanya melalui keterangan Kuliah Whatsapp (Kulwap) KALCare yang diterima ANTARA, Jakarta, Jumat.
Perlunya konsumsi makanan rendah glikemik tersebut, kata dia, agar pelepasan gula darah dari dalam makanan dapat dilakukan secara perlahan, sehingga rasa kenyang dapat menjadi lebih lama serta lebih berenergi saat beraktivitas.
Pelepasan kadar gula secara perlahan dari makanan yang dikonsumsi saat sahur, menurut dia, dapat menstabilkan kadar gula darah diabetes, sehingga setelah makan kadar gula tidak langsung meningkat secara signifikan.
"Semakin rendah indeks glikemik yang dimiliki oleh suatu makanan, semakin baik pula makanan itu dikonsumsi oleh diabetesi," katanya.
Beberapa contoh makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, antara lain adalah gandum, sayuran hijau, buah-buahan atau beras merah.
Untuk memudahkan persiapan sahur maupun berbuka puasa, diabetesi dapat mengganti atau melengkapi makanan tersebut dengan meminum susu yang mengandung nutrisi lengkap bagi penderita diabetes, seperti karbohidrat lepas lambat yang memiliki indeks glikemik rendah, protein, serat, omega 3, vitamin A, C, E dan zinc.
"Selain tubuh lebih bugar saat berpuasa, pengendalian gula darah dengan baik dapat membantu menjaga imunitas tubuh diabetesi, khususnya dalam masa pandemi COVID-19," kata dia.
Sementara itu, ahli gizi CALCare dr. Hening Utami mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatan, ia menyarankan agar diabetesi tidak hanya mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah saja, tetapi juga menjalani pola makan sehat dengan nutrisi lengkap dan seimbang.
"Caranya, dengan mengombinasikan makanan berindeks glikemik rendah dengan makanan berindeks glikemik tinggi, tetapi dalam porsi yang lebih kecil," katanya.
Selain itu, diabetesi juga perlu membatasi makanan yang mengandung gula seperti permen, kue serta minuman manis.
"Saat berpuasa agar fit sepanjang hari, walaupun beraktivitas, sebaiknya ketika sahur dan berbuka puasa diabetesi dianjurkan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah," katanya melalui keterangan Kuliah Whatsapp (Kulwap) KALCare yang diterima ANTARA, Jakarta, Jumat.
Perlunya konsumsi makanan rendah glikemik tersebut, kata dia, agar pelepasan gula darah dari dalam makanan dapat dilakukan secara perlahan, sehingga rasa kenyang dapat menjadi lebih lama serta lebih berenergi saat beraktivitas.
Pelepasan kadar gula secara perlahan dari makanan yang dikonsumsi saat sahur, menurut dia, dapat menstabilkan kadar gula darah diabetes, sehingga setelah makan kadar gula tidak langsung meningkat secara signifikan.
"Semakin rendah indeks glikemik yang dimiliki oleh suatu makanan, semakin baik pula makanan itu dikonsumsi oleh diabetesi," katanya.
Beberapa contoh makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, antara lain adalah gandum, sayuran hijau, buah-buahan atau beras merah.
Untuk memudahkan persiapan sahur maupun berbuka puasa, diabetesi dapat mengganti atau melengkapi makanan tersebut dengan meminum susu yang mengandung nutrisi lengkap bagi penderita diabetes, seperti karbohidrat lepas lambat yang memiliki indeks glikemik rendah, protein, serat, omega 3, vitamin A, C, E dan zinc.
"Selain tubuh lebih bugar saat berpuasa, pengendalian gula darah dengan baik dapat membantu menjaga imunitas tubuh diabetesi, khususnya dalam masa pandemi COVID-19," kata dia.
Sementara itu, ahli gizi CALCare dr. Hening Utami mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatan, ia menyarankan agar diabetesi tidak hanya mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah saja, tetapi juga menjalani pola makan sehat dengan nutrisi lengkap dan seimbang.
"Caranya, dengan mengombinasikan makanan berindeks glikemik rendah dengan makanan berindeks glikemik tinggi, tetapi dalam porsi yang lebih kecil," katanya.
Selain itu, diabetesi juga perlu membatasi makanan yang mengandung gula seperti permen, kue serta minuman manis.