Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof HM Nurdin Abdullah menekankan pemerintah harus tetap hadir mengawal hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan pada masa tanggap darurat karena wabah COVID-19.

Mantan Bupati Kabupaten Bantaeng itu menyampaikan hal itu saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) melalui telekonferensi bersama berbagai pemangku kepentingan pendidikan di Sulsel, Sabtu.

"Oleh karena itu, di momentum berbahagia ini, saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada para guru, kepala sekolah, pengawas yang tetap aktif memberikan pelajaran kepada anak didik kita, tentunya dengan memanfaatkan potensi teknologi yang ada," ucapnya.

Pada masa pandemi COVID-19 ini, Nurdin Abdullah tidak lupa mengingatkan kepada jajaran pemerintahan, bahwa telah menjadi kewajiban untuk tetap berada di tengah-tengah masyarakat.

Menurutnya, minimal memberikan semangat dan pengharapan bahwa wabah ini akan cepat berlalu, sepanjang semua disiplin mengikuti protokol kesehatan penanganan COVID-19.

"Dengan menerapkan kebijakan tetap di rumah saja, jaga jarak dan mematuhi keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi daerah-daerah yang menjadi episentrum wabah COVID-19 dan jangan meninggalkan rumah tanpa menggunakan masker," jelasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan pula bahwa pemerintah mempunyai kewajiban dari sisi penganggaran untuk mengalokasikan minimal 20 persen dari total APBD masing-masing daerah.

Di Sulsel ini seluruh pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota telah mengalokasikan sesuai amanat UU Sisdiknas dimaksud.

Bahkan dalam APBD Tahun Anggaran 2020 ini mencapai 42,83 persen atau sekitar Rp4,5 triliun dari sekitar Rp10,7 triliun APBD Provinsi Sulsel.

"Hal ini terwujud karena cara pandang kita semua, eksekutif maupun legislatif masih fokus bahwa urusan pendidikan ini menjadi hal yang sangat urgen dalam rangka mewujudkan pencapaian cita-cita pembangunan secara nasional," katanya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024