Wamena (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mulai mengambil langkah pencegahan kelaparan yang ditimbulkan akibat pandemi corona dengan bercocok tanam pangan lokal.

Ishak Wuka, satu warga di Distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan di distrik itu telah dibentuk kelompok tani untuk pengembangan budi daya pangan lokal seperti umbi jalar dan beternak babi.

"Kita melakukan ini secara swadaya dan kami juga mengharapkan pandemi corona ini bisa cepat berakhir, kami buat kebun untuk mengantisipasi kekurangan pangan," katanya.

Ia mengatakan kelompok tani di Kampung Yagara itu sedang menggarap lahan ubi jalar seluas 15 hektare.

"Ini juga upaya kita untuk bisa mempertahankan pangan lokal sehingga tidak selalu mengharapkan kepada pemerintah," katanya.

Ia mengatakan pejabat dinas terkait di Pemkab Jayawijaya ikut tergabung dalam kelompok tersebut untuk memberikan motivasi.

"Kami juga mendapat bantuan dari Kapolres Jayayawijaya yang memberikan bahan pangan untuk membuka lahan pertanian," katanya.

Pemerintah Jayawijaya di masa kepemimpinan Jhon R Banua dan Marthin Yogobi memiliki program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis kearifan lokal yaitu program dengan bahasa setempat 3 W atau Wen, Wam dan Wene.

Wen merupakan bahasa lokal untuk kebun atau berkebun, sementara wam memiliki arti ternak babi dan wene merupakan persoalan di lingkungan masyarakat.

Pemerintah mendorong program 3 W sebab wen dan wam diyakini mampu menyelesaikan semua wene atau persoalan perekonomian, adat di masyarakat dan hal itu sudah terbukti sejak dahulu.*

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024