Jayapura (ANTARA) - Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) berulah melakukan pembunuhan  dan penganiayaan dua  orang korban warga asli Papua masing-masing kepala Puskesmas Kampung Wandai Kabupaten Intan Jaya Ale Melik Bogau dan pegawai dinas kesehatan Heniko Somau yang meninggal  dunia karena sabetan parang pada Jumat (22/5) sekitar jam 13.00 WIT.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Jayapura,Sabtu mengatakan,  dugaan sementaramotif penganiayaan adalah karena kelompok separatis bersenjata menganggap kedua korban adalah sebagai mata-mata aparat TNI/Polri. 

Ia mengatakan, kedua korban yang dianiaya adalah Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Intan Jaya yang ditugaskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar wilayah Distrik Homeyo  tentang bahaya Covid-19.

Kapendam menyebut, langkah-langkah yang diambil aparat keamanan gabungan TNI/Polri memberikan penekanan kepada seluruh jajaran satuan di wilayah agar meningkatkan kewaspadaan.

"Serta selanjutnya aparat gabungan TNI-Polri untuk mengevakuasi korban penganiayaan ke Rumah Sakit terdekat,"ungkapnya.

Untuk kondisi keamanan Kampung Wandai Distrik Homeo, menurut Kapendam, sudah dapat dikendalikan aparat gabungan TNI/Polri di wilayah  itu.

"Hingga kini aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan,"ungkap Kapendam Kolonel Eko.

 

 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024