Sentani, Jayapura (ANTARA) -  Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw sangat prihatin dan tidak berhenti mendatangi hampir setiap kampung  untuk mengajak  masyarakat supaya tidak lagi mengunjungi atau beraktivitas di kota untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19)

"Kota bermasalah, COVID-19 ini sudah merubah segalanya. Di kota banyak yang sudah terpapar, sehingga saya imbau agar kita hanya beraktivitas di kampung saja, dirumah  lalu ke kebun atau dusun, jangan dulu ke kota,"pesan  Bupati Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Senin (25/5).

Dia mengata, penyebaran COVID-19 ini bisa terjadi salah satunya bisa melalui kontak langsung antara sesama.

Jika aktivitas masyarakat di kota masih tetap dilakukan layaknya saat kondisi normal, hal ini tentu sangat berpotensi penyebaran virus ini akan semakin meluas.

Itu sebabnya sejauh ini, lanjutnya, Pemerintah  Kabupaten Jayapura juga telah membentuk tim gugus tugas percepatan Penanganan dan pencegahan COVID19.

"Untuk itu  masyarakat khususnya yang ada di kampung-kampung supaya bisa mendukung pemerintah untuk membantu dalam hal memutus mata rantai penyebaran virus ini dengan tidak mengunjungi atau mendatangi kota untuk urusan apapun kecuali hal-hal yang sangat mendesak,"imbuhnya.

Bupati mengatakan, karena sampai dengan saat ini bukan hanya di Papua dan Indonesia umumnya tetapi dunia juga termasuk negara-negara maju kewalahan untuk mengatasi wabah ini. Sehingga tugas kita hanya mematuhi peraturan pemerintah dan tidak berkumpul untuk kegiatan atau aktivitas apapun," katanya.

Meski demikian,lanjut Bupati Jayapura dua periode itu, masyarakat di kampung masih bisa beraktivitas tetapi aktivitas tersebut dilakukan di kebun dengan bercocok tanam atau bertani. D

Dengan  kegiatan pertanian ini juga untuk mengantisipasi kekurangan bahan makanan di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Kita jangan bergantung pada pangan dari luar, tapi mulai sekarang kita kembali kepada kekuatan pangan lokal kita," ujar Bupati Mathius Awoitauw.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024