Sentani, Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura secara bertahap telah menyalurkan dana Rp100 juta rupiah untuk kepentingan program ketahanan pangan lokal yang dimulai dari kampung-kampung dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw  berharap kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura agar solusi berkebun sebagai kebutuhan dasar warga yang sedang digalakkan pemerintah daerah untuk menghadapi situasi kekurangan pangan akibat pandemi COVID-19.

Berkebun dilakukan secara baik dan itu dilakukan karena tuntutan  kebutuhan yang semestinya wajib dilaksanakan oleh setiap keluarga. 

"Sejumlah kampung yang sudah dengan sadar dan tanpa ada dorongan dari siapapun sudah mengerjakan   kebun dan bahkan sudah memanen hasilnya. Kita mengapresiasi ada beberapa Kampung seperti Kampung Ayapo dan beberapa kampung yang ada di pinggiran sudah mengerjakan kebun," kata Mathius Awoitauw, Senin (25/5).

Bupati Mathius berharap agar program ketahanan pangan yang sudah diupayakan oleh pemerintah daerah kabupaten Jayapura dengan menyalurkan dana Rp100 juta serta bahan pangan untuk kebutuhan berkebun bisa memberikan semangat tersendiri bagi masyarakat untuk menggarap lahan pertanian.

"Semua Kampung secara merata kita Salurkan dana untuk ketahanan pangan senilai Rp100 juta," katanya.

Dalam berbagai kesempatan orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu terus memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat Kampung agar tidak terlalu berharap dengan bantuan pangan yang disalurkan pemerintah karena hal itu hanya bersifat sementara.

Dengsn solusi berkebun yang telah ditawarkan oleh pemerintah kabupaten Jayapura itu, lanjut Bupati, kedepannya masyarakat lokal tidak lagi harus bergantung pada ketersediaan pangan yang didatangkan dari luar Papua.

"Dengan kondisi seperti saat ini kita tidak boleh lagi bergantung pada beras atau makanan yang berasal dari luar. Mari kita kembali dengan kekuatan kita,  potensi kita melalui pangan lokal kita," ujarnya.

"Karena situasi hari ini semua  daerah penghasil beras yang biasanya nya kirim ke sini,  itu sudah tidak bisa lagi  karena semua hanya bekerja untuk kepentingan dan pemenuhan kebutuhan daerahnya sendiri," tambahnya. 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024